SOLOPOS.COM - Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang kelas SDN 4 Wonogiri seusai pelaksanaan PTM terbatas, Rabu (9/2/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Kegiatan belajar mengajar (KBM) jenjang SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri diubah dari sebelumnya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen berbasis hari, kini menjadi PTM terbatas dengan jumlah siswa maksimal 50 persen dari kapasitas ruang kelas tanpa sif.

Kebijakan yang dilaksanakan mulai Senin (7/2/2022) lalu diambil sebagai respons atas meningkatkan kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19, sejak beberapa pekan terakhir. Ada sebagian kecil orang tua yang tak mengizinkan anak mengikuti PTM, sehingga hanya menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ada pula orang tua yang belum mengizinkan anak menjalani vaksinasi primer, tetapi mengizinkan anak mengikuti PTM terbatas.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Wonogiri Naik, Jekek Minta PTM 100 Persen Dievaluasi

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (9/2/2022), PTM 50 persen diterapkan berdasar Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri No. 420/0791 tertanggal 2 Februari 2022 yang ditandatangani Kepala Disdikbud, Yuli Bangun Nursanti.

SE mengamanatkan satuan pendidikan di bawah kewenangan Disdikbud Wonogiri menjalankan PTM terbatas atau PJJ. Pengaturan PTM terbatas, yakni jumlah siswa 50 persen dari kapasitas ruang kelas dengan durasi empat jam pelajaran/hari tanpa sif.

Guru di SDN 4 Wonogiri, Marino, saat ditemui di sekolah tempatnya mengajar, Rabu, mengatakan SDN 4 Wonogiri melaksanakan PTM sesuai SE Disdikbud. Sebab, jumlah siswa banyak, yakni total 349 anak.

Baca Juga: Sekolah di Wonogiri Pilih Terapkan PTM 50 Persen

Jumlah siswa setiap kelas rata-rata 30 anak. Pengaturannya adalah siswa setiap tingkatan dibagi dua, yakni siswa dengan nomor urut presensi ganjil mengikuti PTM terbatas pada Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara, siswa dengan nomor urut presensi genap mengikuti PTM terbatas pada Selasa, Kamis, dan Sabtu.

“Saat tak mendapat jadwal mengikuti PTM, siswa menjalani PJJ dari rumah. Dengan begitu setiap siswa mengikuti PTM tiga kali dan PJJ tiga kali sepekan,” ucap Marino didampingi guru kelas II, Tri Handoko.

Dia menginformasikan, ada sejumlah orang tua yang tak mengizinkan anak mengikuti PTM terbatas. Mereka hanya menghendaki anak menjalani PJJ secara penuh. Marino tak mempermasalahkannya. Sesuai ketentuan, orang tua diberi pilihan mengizinkan anak mengikuti PTM terbatas atau PJJ.

Baca Juga: Sekolah di Wonogiri Terapkan PTM 100 Persen Berbasis Hari

“Orang tua yang ingin anak hanya mengikuti PJJ kurang dari 10 orang. Sebelumnya SDN 4 Wonogiri menerapkan PTM 100 persen berbasis hari. Penerapannya setiap siswa bisa mengikuti enam kali PTM dalam sepekan dengan sistem dua sif, pagi dan siang. Dengan begitu setiap kelas hanya diisi 50 persen siswa setiap hari,” imbuh Marino.

Kepala SMPN 1 Ngadirojo, Hartanto, menyampaikan hal senada. Sekolah yang dikepalainya menerapkan PTM terbatas 50 persen, sehingga setiap siswa mengikuti tiga kali PTM terbatas dan tiga kali PJJ. Hal itu sesuai SE Disdikbud Wonogiri.

Sebelumnya, SMPN 1 Ngadirojo menerapkan PTM 100 persen berbasis hari. Menurut Hartanto, seluruh orang tua mengizinkan anak mengikuti PTM terbatas. Namun, masih ada satu orang tua yang hingga saat ini belum mengizinkan anak menjalani vaksinasi primer, tetapi mengizinkan anak mengikuti PTM.

Baca Juga: Penuhi Syarat, SDN 1 Wuryantoro Wonogiri Gelar PTM 100 Persen

Oleh karena itu, sekolah meminta siswa dari orang tua bersangkutan mengikuti PTM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya