Solopos.com, JAKARTA — Nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim ini tampaknya bakal segera dipastikan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi mulai menjajaki skenario terburuk apabila kompetisi tak kunjung dapat digelar lantaran pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda.
Salah satu langkah yakni melibatkan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 dalam perumusan kebijakan terbaru. Melalui surat tertanggal 29 April, PT LIB mengajak klub-klub memberi masukan dan pertimbangan terkait kelanjutan kompetisi musim ini.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dilarang Mudik Saat Covid-19, Lalu Lintas Tol di Sragen Turun 80%
Masukan itu berangkat dari kemungkinan perpanjangan status darurat bencana Covid-19 yang sebelumnya diputuskan berakhir pada 29 Mei. PT LIB akan mengkaji langkah strategis untuk menentukan berlanjut tidaknya kompetisi musim 2020 merujuk masukan klub. Saran klub ditunggu hingga Jumat (1/5/2020).
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengatakan sudah menyiapkan opsi-opsi apabila kompetisi harus dibatalkan seperti membuat turnamen pengganti dan sejenisnya. Namun pihkanya menegaskan wacana-wacana itu masih dibahas secara informal.
Berselang 3 jam, Pelaku Perampokan KSU Prima Jasa Klaten Ditangkap
“Belum resmi. Intinya nanti di PSSI, rencana mereka seperti apa. Apakakah [kalau menggulirkan kompetisi pengganti] nanti menugaskan PT LIB sebagai operator atau dikelola PSSI sendiri,” ujarnya seperti dilansir Antara, Rabu (29/4/2020).
Tinjau Semua Aspek
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, telah menugaskan PT LIB untuk merinci segala kemungkinan terkait kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia. Selain jalannya pertandingan, PT LIB diminta menimbang faktor kesehatan, aspek bisnis dan urusan lain. Sebelumnya Iriawan menyatakan akan menunggu hingga akhir Mei terkait kelanjutan kompetisi resmi di Tanah Air.
“Menurut saya, pilihan menunggu status darurat bencana ini sampai akhir Mei adalah pilihan yang paling realistis saat ini,” kata Iwan Bule, sapaan akrabnya. “Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara lain yang melakukan pertandingan tertutup,” sambung Iwan Bule menyikapi tingginya fanatisme suporter Indonesia.
Cerita Pasien Covid-19 Sembuh di RSUP Kariadi Semarang: Kumis Saya Dicukur Perawat
Persis Solo belum dapat dimintai tanggapan soal masukan kepada PT LIB terkait kelanjutan kompetisi. Manajer Persis, Hari Purnomo, enggan berkomentar. “Langsung Bang Mimi [CEO Persis, Azmy Al Qamar] saja,” ujar Hari, Jumat.
Sementara itu, CEO belum dapat dikonfirmasi hingga Jumat sore. Wakil Manajer Persis, Riyadi Syarifudin, juga kompak tutup mulut terkait surat dari PT LIB. “No comment,” ujarnya singkat.