SOLOPOS.COM - Pintu masuk kawasan hiburan malam karaoke Sarirejo atau yang akrab disebut Sembir di RW 009 Sarirejo, Sidorejo Lor, Sidorejo, Salatiga. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Solopos.com, SALATIGA — Bagi warga Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), nama Sembir bukanlah sesuatu yang asing. Sembir merujuk kepada sebuah kawasan yang dulunya dikenal sebagai pusat pelacuran atau prostitusi di Kota Salatiga. Berikut sejarah Sembir sebagai kawasan yang dulunya dikenal sebagai tempat prostitusi atau bisnis esek-esek di Salatiga.

Menurut Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sembir memiliki arti tepi atau pinggir. Sesuai dengan artinya, Sembir pun terletak di daerah pinggiran atau ujung utara Kota Salatiga, tepatnya di kawasan Sarirejo, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun ada juga yang menyebut Sembir merupakan akronim dari kata semoga gembira. Hal ini untuk menggambarkan orang-orang yang datang ke Sembir dengan tujuan untuk bersenang-senang.

Dikutip dari respitory.uksw.edu, keberadaan Sembir sebagai tempat lokalisasi sudah ada tahun 1970-an. Sejarah Sembir di Salatiga tak bisa dilepaskan dari sosok pria bernama Samad.

Samad merupakan pionir pendiri tempat lokalisasi di Sembir. Kala itu, sekitar tahun 1960-an, sebelum adanya lokalisasi Sembir, banyak pekerja seks komersial (PSK) di Salatiga yang kerap beroperasi di jalanan.

Baca juga: Ini 50 Tempat Hiburan Malam di Sembir

Hal itu pun mengusik Pemerintah Kota Salatiga untuk mencarikan lokasi yang jauh dari permukiman. Kawasan yang berupa lereng tandus berundak yang berada di pinggir hutan karet.

Kondisi kawasan itu dulunya sangat tidak layak dihuni atau dijadikan permukiman. Lokasinya berada di lereng perbukitan dan tidak ada sarana transportasi umum.

Awal Mula

Meski demikian, Samad sebagai tokoh pelopor sejarah prostitusi di Sembir Salatiga, tetap nekat merintis berdirinya rumah bordil di kawasan tersebut. Namun bukannya sepi, rumah bordil milik Samad itu justu kerap didatangi pria hidung belang yang ingin menyalurkan syahwatnya.

Alhasil, banyak muncikari di Salatiga yang berlomba-lomba mendirikan rumah bordil di kawasan Sembir. Lambat laun Sembir sebagai kawasan prostitusi pun semakin ramai.

sejarah sembir salatiga
Salah satu kafe atau tempat karaoke di kawasan Sembir atau Sarirejo, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. (Solopos.com-Imam Yuda Saputra)

Baca juga: Keren! Salatiga Kini Punya Kampung Inggris, Ini Lokasinya

Namun, sejarah Sembir sebagai kawasan prostitusi di Kota Salatiga lambat laun mulai luntur. Hal ini menyusul keputusan Wali Kota Salatiga pada tahun 1998 yang menutup atau menghentikan praktik prostitusi di kawasan Sarirejo atau Sembir.

Keputusan Pemkot Salatiga yang tertuang dalam SK Wali Kota Salatiga No. 462.3/328/1998 itu pun membuat para pemilik rumah bordil atau tempat prostitusi di Sembir atau Sarirejo Salatiga mulai melakukan inovasi. Mereka mengubah tempat prostitusinya menjadi tempat hiburan malam karaoke.

Tempat hiburan malam berupa karaoke di Sembir atau Sarirejo ini pun hingga saat ini masih bertahan. Bahkan, saat ini Sembir atau Sarirejo ditetapkan sebagai kawasan wisata karaoke di Salatiga.

Baca juga: Diminta Membuka Kembali Tempat Karaoke Sembir, Ini Jawaban Kocak Wali Kota Salatiga 

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, saat ini ada sekitar 50 tempat karaoke yang beroperasi di kawasan Sarirejo atau Sembir. Mereka pun menyediakan perempuan-perempuan cantik yang bertugas sebagai lady companion (LC) atau pemandu lagu.

Tidak diketahui secara pasti apakah pemandu lagu itu masih melayani bisnis esek-esek.  Kendati demikian, pemilik tempat karaoke menyatakan tidak lagi menjalankan bisnis prostitus seperti sebelum tahun 2000-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya