SOLOPOS.COM - Salah satu wahana permainan yang mengisi Pasar Malam Sekaten di Alun-Alun Utara Keraton Solo tahun 2022. Foto diambil Selasa (13/9/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19, Sekaten yang mempunyai cerita sejarah unik ini kembali diadakan di Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 16 Oktober 2022.

Acara ini akan diadakan sebulan penuh hingga 16 Oktober 2022. Sekaten di Solo identik dengan pasar malam yang digelar di Alun-alun Kidul maupun Alun-alun Utara di area Keraton Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Uniknya, pada pergelaran tahun ini, Sekaten diramaikan oleh tampilan penyanyi top Tanah Air. Mulai dari Denny Caknan, Farel Prayoga, Happy Asmara, hingga Dara The Virgin.

Sekaten yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya oleh masyarakat Solo dan sekitarnya ini memiliki sejarah yang menarik diulas.

Baca Juga: Mete dan Sacha Inchi, Kacang Istimewa dari Wonogiri

Menurut informasi yang tayang di situs resmi Pemkot Solo, Sekaten di Solo mulai digelar sejak abad ke-15. Acara ini merupakan tradisi yang dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Setelah diadakan sebulan penuh, Sekaten ditutup dengan Grebeg Maulud Nabi berupa kirab gunungan, yang menjadi puncak acara.

Ternyata Sekaten pada zaman dahulu digunakan Wali Songo untuk menarik perhatian masyarakat terhadap Islam. Sekaten dipercaya sebagai perpadauan antara kesenian dan dakwah karena melalui acara inilah, masyarakat mulai diperkenalkan Islam.

Baca Juga: Solo Lagi Banyak Proyek, Ini Bacaan Agar Terhindar Macet di Perjalanan

Arti Kata Sekaten

Berdasarkan arsip sejarah milik Masjid Agung Solo, sekaten berasal dari kata sekati yang artinya setimbang atau seimbang. Dengan demikian, perayaan sekaten berarti peringatan agar seseorang hidup dengan cermat menimbang atau menilai hal yang baik dan yang buruk.

Kata sekaten juga berasal dari sekat yang artinya batas. Maksudnya orang hidup harus dapat membatasi diri untuk tidak berbuat tidak baik, tahu batas-batas kebaikan dan kebatilan.

Baca Juga: Hukum Suami Istri VCS Menurut Islam karena LDR

Ditilik dari bahasa Arab, sekaten yang kemudian menjadi tradisi di Keraton Solo dapat berasal dari sejumlah kata, antara lain sakatain yang artinya menghentikan atau menghindari dua perkara, yakni sifat lacur, pengecut, dan menyeleweng, melanggar aturan atau hukum.

Selanjutnya sakhatain, artinya menghilangkan dua perkara, yakni watak hewan dan sifat setan. Karena watak itu sumber kerusakan; hewan biasanya senang merusak, dan setan merupakan musuh nyata manusia serta selalu mengajak kepada permusuhan atau pertengkaran, bahkan kesesatan.

Baca Juga: Musim Hujan 2022 Datang Lebih Awal, Begini Kata BMKG

Kemudian sakhotain, yakni menanamkan dua perkara, yaitu selalu memelihara budi suci atau budi luhur, dan selalu menghambakan diri kepada Tuhan agar hati menjadi bersih, lunak, dan tenang (mutmainah).

Lalu syahadatain, artinya meyakini kebenaran dua perkara, yaitu syahadat tauhid yakni pernyataan keyakinan atas adanya Allah SWT, dan syahadat rasul, yakni pernyataan keyakin bahwa Nabi Muhammad SAW utusan Allah.

Baca Juga: Colomadu Karanganyar Masuk Wilayah Eksklave di Indonesia, Ini Maksudnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya