SOLOPOS.COM - Patung Arjuna Wijaya berdiri megah di Simpang Lima, Boyolali, Senin (11/1/2016). (JIBI/Solopos).

Solopos.com, BOYOLALIKabupaten Boyolali memiliki salah satu ikon dengan nama Patung Arjuna Wijaya. Patung kuda berjajar tersebut terletak di pusat kota Simpang Lima Boyolali.

Dilansir dari laman perpusda.boyolali.go.id, simpang lima patung ini ramai dikunjungi masyarakat saat sore dan hari libur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak jarang masyarakat dari luar kota Boyolali menyempatkan berkunjung sejenak ke simpang lima ini untuk mengunjungi Patung Arjuna Wijaya.

Sejarah didirikannya patung ini berkaitan dengan kisah Perang Baratayuda. Pada kisah Perang Baratayuda ini, Arjuna melawan Adipati Karna yang merupakan saudara kandungnya dan pada akhirnya dimenangkan oleh Arjuna.

Patung Arjuna Wijaya ini merupakan simbol dari kemenangan, keberanian, pembela kebenaran dan sifat kesatria dari Arjuna pada Perang Baratayuda. Awalnya ide pendirian dari Patung Arjuna Wijaya ini dari pemikiran Presiden Suharto yang sedang mengunjungi Turki.

Baca juga: Profil Singkat Ki Narto Sabdo yang Patungnya Ada di Klaten

Saat itu Presiden Suharto ingin mendirikan patung yang dapat menjadi monumen di protokol jalan Jakarta dan dapat mengandung filsafat Indonesia. Oleh karena itu, patung Arjuna Wijaya ini didirikan di protokol Jl. Medan Merdeka dan Jl. MH Thamrin pada tahun 1987.

Dari simbol kemenangan Arjuna dalam Perang Baratayuda, Boyolali juga menginginkan sebuah monumen di jalan protokol menjadi ikon Kota Boyolali. Kemudian dibangun di tengah kota Boyolali.

Patung Arjuna Wijaya yang ada di Boyolali terbuat dari perunggu dengan penyangga sangat kuat sehingga dapat menahan beban hingga dua ton.

Patung Arjuna Wijaya menjadi simbol dari kemenangan Arjuna yang ada di Boyolali merupakan patung terbesar di Indonesia dibandingkan dengan patung sejenis di Jakarta dan di Bali.

Jumlah kuda yang dipasang juga lebih banyak, yaitu berjumlah 13 patung kuda. Patung kuda dibentuk menggambarkan gerombolan kuda yang sedang menarik kereda kuda dikendarai Krisna dan Arjuna dengan memegang panah dan siap menembak musuh.

Baca juga: Enggak Hilang Kok! Masih Ada Patung Pak Harto di Solo, Ini Lokasinya

Proses pembuatan patung simbol kemenangan Arjuna menjadi ikon Boyolali dikerjakan di Yogyakarta. Biaya yang dibutuhkan agar patung tampak mewah menghabiskan sekitar Rp6 miliar.

Proyek pembuatan Patung Arjuna Wijaya dipimpin oleh Dunadi yang ahli membuat patung sekaligus pemilik dari Studio Satiaji Mandiri selama enam bulan.

Proses pembuatan dimulai dari pembuatan gambar, pembuatan maket, pembuatan model, dan pencetakan. Dilanjutkan dengan proses pengecoran menggunakan fiber. Setelah pengecoran pertama selesai, dilanjutkan dengan pengecoran dengan menggunakan tembaga.

Patung tersebut digambarkan di dalam kereta kuda, berdiri Krisna dan Arjuna sambal memegang panah dengan anak panah yang siap menembak musuh. Patung ini dibangun dengan panjang 24 meter dan tinggi 25 meter.

Sejarah 13 ekor kuda yang menarik kereta perang menyimbolkan filsafat dari kepemimpinan dari alam semesta. Simbol kepemimpinan alam semesta ada delapan, disebut asta brata.

Baca juga: Patung Manusia Ini Rupanya Sudah Berusia 12.100 Tahun

Simbol asta brata terdiri atas matahari atau surya, bumi atau kisma, bulan atau candra, bintang atau Kartika, samudera atau baruna, api atau agni, hujan atau tirta, dan angin atau samirana.

Namun lima patung kuda di antaranya 13 ekor melambangkan semangat juang yang membara dan tiada pernah padam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya