SOLOPOS.COM - Kantor Pos Besar Semarang yang berlokasi di Jl. Pemuda No. 4, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Instagram—kantorpossemarang)

Solopos.com, SEMARANG — Pada zaman kolonial Belanda, hanya orang tertentu saja yang boleh mengirim surat dan paket pos di Kantor Pos Besar Semarang. Kantor pos kedua di Indonesia itu memiliki segudang sejarah yang menarik untuk ditelusuri.

Lokasi kantor pos itu di Jl. Pemuda No. 4, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Di sebelah barat kantor pos, terdapat Gedung Keuangan Negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kantor Pos Besar Semarang menjadi kantor pos kedua di Hindia Belanda yang didirikan pada 1750. Kantor pos pertama berada di Jakarta—dulu disebut Batavia— yang didirikan pada tahun 1746.

Tumbasin.id Jadi Solusi Belanja saat Social Distancing di Semarang

Pada zaman kolonial Belanda, tidak sembarang orang boleh mengirim surat. Hanya untuk kepentingan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) dan masyarakat yang berada di benteng.

Karena keterbatasan jalur, pada waktu itu, jika ingin mengirim pos dari Batavia ke Semarang harus menggunakan kapal dari benteng di Batavia menuju ke benteng yang ada di Semarang. Demikian pula sebaliknya.

Sezaman Jalan Raya

Pada tahun 1808, atas perintah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, dibangunlah jalan sepanjang 1.000 km dari Anyer sampai Panarukan. Di dalam jalur tersebut, terdapat de Grote Postweg alias Jalan Raya Pos yang membuat jarak tempuh pengiriman menjadi lebih singkat.

Aplikasi Nyayur.id Jadikan Warga Salatiga Seakan Panen Sayur

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari berbagai sumber, Rabu (22/4/2020), jika melewati jalur darat, pihak kantor pos akan melakukan pengiriman menggunakan kuda. Sebelumnya, mengirim surat menggunakan jalur laut selalu memakan waktu lebih dari satu bulan. Maklum saja kapal yang tidak selalu beroperasi.

Setelah ada jalur darat, pengirim menjadi lebih singkat. Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman pos melalui jalur darat itu bisa dihemat hingga sekitar satu pekan.

Untuk desain bangunan, Kantor Pos Besar Semarang memiliki gaya arsitektur Indische Empire. Hal tersebut dibuktikan dari tata letak denah yang simetris dan gevel yang berada di atas pintu utama kantor pos. Gevel merupakan sebuah hiasan berbentuk segitiga yang mengikuti bentuk atap.

Rumah Harta Karun Semarang Ditunggu Sosok Baik Hati

Indische Empire adalah gaya arsitektur yang memiliki perpaduan desain yang dipopulerkan William Daendels bernama The Empire Style dengan lingkungan setempat atau indische.

Serasi dengan Lokasi

Kantor pos tersebut memiliki tiga pintu utama dengan tiga jendela di kedua sisi kiri dan kanan. Suasana ramai Jl. Pemuda semakin terasa jika dilihat dari enam jendela tersebut.

Sebelum ada tulisan Kantor Pos Indonesia dengan latar warna hitam dan oranye itu, dulu saat zaman kolonial Belanda, kantor tersebut bertuliskan “Post-en Telegraafkantoor”. Dulu, selain menjadi kantor pos, bangunan tersebut juga sebagai kantor telegraf.

Wali Kota Semarang Punya Anti Lapar-Lapar Club

Di atas tulisan tersebut, terdapat sebuah lingkaran yang dulu berfungsi sebagai tempat jam. Benda tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat yang melintas di sekitar Jl. Pemuda maupun bagi pengunjung kantor pos.

Sampai ada tahun 1979, Kantor Pos Besar Semarang mengalami renovasi. Tidak hanya itu, kantor tersebut juga melakukan penambahan ruangan di bagian belakang gedung. Renovasi tersebut sama sekali tidak mengubah bentuk asli dan bagian luar kantor.

Saat ini, Kantor Pos Besar Semarang digunakan sebagai kantor pos saja dan dimiliki oleh Pos Indonesia. Kantor telegraf yang dulu bergabung kini beralih ke kantor Telkom.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya