SOLOPOS.COM - Kampus ISI Solo di Jl Ki Hajar Dewantara, Jebres, Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO – Kawasan pendidikan menjadi salah satu alasan jalan di utara Kampus Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dinamakan Jl. Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan.

Demikian yang disampaikan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo, Mufti Rahardjo, kepada Espos, Minggu (17/7/2022).  Pendidikan yang dimaksud merupakan pendidikan formal maupun pendidikan non-formal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ki Hadjar Dewantara sebagai ‘Sang Bapak Pendidikan mengejawantahkan pendidikan pada tiga aspek utama, yaitu Cipta [Kognitif], Rasa [Afektif],  dan Karsa [Psikomotoris],” jelasnya.

Dia mengatakan aspek itu bermakna tidak hanya pintar dalam daya nalar kognitif. Namun juga harus memiliki nilai dalam empati, tata krama, ketrampilan, olah rasa,  seni budaya, dan lainnya.

“Kalo sejak kapan di situ dinamai Jl. Ki Hajar Dewantara, persisnya kurang tahu tahun berapa. Namun yg pasti sejak kisaran akhir tahun 1990-an,” paparnya.

Baca juga : Nama Jl Ki Hajar Dewantara Jebres Solo Diminta Diganti, Gibran Setuju?

Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan dan Dewan Empu Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Prof.Dr. Sri Edi Swasono, memilih untuk mempertahankan nama Jl.

Ki Hajar Dewantoro, meskipun ada desakan untuk mengganti nama jalan di utara kampus UNS dan ISI Solo tersebut. Hal ini dikemukakan Sri Edi Swasono, saat memberi sambutan dalam acara sedang senat terbuka Dies Natalis ke-58 ISI Surakarta, Jumat (15/7/2022).

Baca juga : Reza Artamevia Berbagi Rahasia Tampil Bugar dan Prima

Menurut Sri Edi Swasono, hal ini perlu dia sampaikan dalam kedudukannya sebagai Ketua Umum Taman Siswa. Pada kesempatan itu dia mengungkapkan tentang desakan dari para sesepuh Taman Siswa agar mengupayakan nama Jl. Ki Hajar Dewantoro itu diganti.

“Hal ini karena sebelum Ki Hajar Dewantoro wafat, beliau berwasiat agar namanya tidak dijadikan sebagai nama jalan atau nama taman. Ternyata di ISI ada Jalan Ki Hajar Dewantoro. Saya ditegur oleh para pini sepuh Taman Siswa agar saya sebagai Presiden Taman Siswa menggugat itu dan meminta Wali Kota mengembalikan ke nama aslinya. Saya menolak. Saya tidak mau. Itu akan merugikan masyarakat,” kata Sri Edi Swasono yang disambut tepuk tangan hadirin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya