SOLOPOS.COM - Salah seorang pendiri Pasoepati, Mayor Haristanto, berniat menyumbangkan syalnya untuk dilelang untuk didonasikan kepada korban bencana alam. (istimewa)

Solopos.com, SOLO — Bagaimana sejarah lahirnya Pasoepati, pendukung setia klub sepak bola milik Kaesang Pangarep, Persis Solo.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Solopos.com dari berbagai sumber, lahirnya Pasoepati tak bisa lepas dari klub sepak bola Pelita Solo pada 2000 yang kala itu bermarkas di Stadion Manahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sesuai dengan tim kebanggaannya kala itu, nama Pasukan Soeporter Pelita Sejati (Pasoepati) dipilih pada 9 Februari 2000. Lahirnya Pasoepati juga tak bisa lepas dari peran seorang praktisi periklanan Solo, Mayor Haristanto.

Baca Juga: Puasa Mutih Menurut Ajaran Islam, Ada Enggak Sih?

Mayor Haristanto mengisahkan pada zaman dahulu Pelita Solo merupakan klub sepak bola yang fenomenal di Kota Bengawan. Hal inilah yang membuat dia ingin mewadahi para pendukung Pelita Solo dalam sebuah kelompok.

Pada 27 Januari 2000, Mayor Haristanto pun mengirimkan surat pembaca ke Harian umum Solopos. Saat itu, dia ingin bertukar gagasan dengan para koordinator fans Pelita Solo.

Baca Juga:  Dilakukan Aurel Hermansyah, Apa Sih Manfaat Puasa Mutih untuk Nikah?

“Silaturahmi antarkoordinator suporter. Saya kepingin kontak tukar gagasan dengan para koordinator fans Pelita Solo. Siapa berminat?” bunyi surat yang ditulis Mayor Haristanto di Harian Umum Solopos.

Sejarah lahirnya Pasoepati berawal dari titik ini. Ternyata surat pembaca Mayor Haristanto mendapatkan respons positif dari pendukung Pelita Solo.

Baca Juga:  Trik Kreatif Mengatasi Anak Ngompol, Siapa Tahu Manjur

Kemudian, sekitar 20 orang memenuhi undangan tersebut dan akhirnya tercetus lah nama Pasoepati pada Rabu Legi, 9 Februari 2000 di Griya Reka Grupe Mayor, Jl Kolonel Sugiyono 37, Solo (sekarang Museum Titik Nol Pasoepati).

Jadi Koordinator Utama

Di pertemuan yang mencatat sejarah lahirnya Pasoepati itu juga dipilih lah Mayor Haristanto sebagai Koordinator Utama.

Baca Juga:  Geger Kabar Nissa Sabyan Hamil, Cuitan Mbah Mijan Jadi Sorotan

Selain Mayor Haristanto, ada pula nama lain yang ikut mencatat sejarah lahirnya Pasoepati. Beberapa di antaranya adalah Suwarmin (pencetus nama) dan juga Kris Pujiatni (bunda Pasoepati).

Kemudian, ada nama-nama lain seperti Arno Suparno, Bambang Eko S, Bimo Putranto, Denny Nur Cahyanto (Dencis), Deny Susanto, Donny, Dwi, Hariyanto, Iwan Budi Prasetyo, Maeda Daneswara, Mashadi “Pete”, Aulia Haryo Suryo, Siswanto, Sukirno, Supriyadi “Ateng”, Tommy dan Wawan.

Baca Juga:  Anaknya Disebut Selingkuh dengan Hotma Sitompul, Mertua Bams Marah: Saya Dizalimi

Pasoepati dan Pelita Solo Berakhir 2002

Setelah itu, kebersamaan Pelita Solo dan Pasoepati pun tak berlanjut. Hal ini dikarenakan pada 2002 Pelita Solo pindah markas ke Purwakarta, Jawa Barat dan berubah nama menjadi Pelita Krakatau Steel.

Selama 11 tahun berdiri, sejarah Pasoepati tercatat pernah memberikan dukungannya kepada empat klub sepak bola yang bermarkas di Solo. Mulai dari Pelita Solo, Persijatim, Persis Solo dan hingga Solo FC.

Baca Juga: Ini Sederet Prestasi Persis Solo, Klub Milik Kaesang Pangarep

Akan tetapi, hingga saat ini Pasoepati hanya menjadi suporter bagi satu-satunya klub sepak bola kebanggaan warga Bengawan, yakni Persis Solo.

Dan untuk saat ini, kepanjangan nama Pasoepati berubah menjadi Pasukan Suporter Solo Sejati, sesuai dengan AD/ART organisasi yang terbaru.

Baca Juga:  Terungkap! Ini Masa Kedaluwarsa Vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya