SOLOPOS.COM - Alun-Alun Klaten. (youtube)

Solopos.com, KLATEN — Dikenal dengan wisata airnya, bagaimana sih sejarah berdirinya Kabupaten Klaten di Jawa Tengah?

Sejarah berdirinya kabupaten yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta ternyata ada bebeberapa versi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut versi artikel yang tayang di portal resmi Pemkab Klaten, cikal bakal daerah ini tak bisa lepas dari dua sosok abdi dalem Kraton Mataram yang bernama Kiai dan Nyai Melati.

Baca Juga:  Potret Cassandra Angelie, Pemain Ikatan Cinta yang Terseret Prostitusi

Mereka ditugaskan oleh raja untuk menyerahkan bunga Melati dan buah Joho untuk menghitamkan gigi para putri kraton. Guna memenuhi kebutuhan bunga Melati untuk raja, Kiai dan Nyai Mlati menanami sawah milik Raden Ayu Mangunkusuma, istri Raden Tumenggung Mangunkusuma yang saat itu menjabat sebagai Bupati Polisi Klaten.

Kemudian, sejarah Klaten juga bisa ditelisik melalui berdirinya benteng atau Loji Klaten di masa pemerintahan Sunan Paku Buwana IV. Di mana pendirian benteng tersebut pada 28 Juli 1804 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Klaten yang diperingati setiap tahunnya.

Baca Juga:  8 Wisata Seru di Sukoharjo, Ada yang Baru dan Lagi Ngehit Hlo

Sejarah berdirinya Klaten versi kedua masih ada hubungannya dengan Kiai Melati yang disebut-sebut memiliki usai 560 tahun, sebagaimana diungkap dalam artikel Pramukaklaten.or.id.

Kiai Melati dahulu kala bertempat tinggal di sebuah hutan belantara yang oleh masyarakat setempat diberi nama Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang menjadi Sekalekan hingga sekarang. Di Dukuh Sekalekan ini pula Kiai Melati dimakamkan.

Baca Juga:  Sederhana! Ini Cita-cita Bocah SD yang Jualan Snack di Jalanan Solo

Kehadiran Kiai Melati kala itu sangat dihormati. Pasalnya, Kiai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti dan karena kesaktiannya itu perkampungan aman dari gangguan perampok.

Kisah tentang Kiai Melati tersebut disebut-sebut menjadi awal mula munculnuya permukiman di Klaten. Mengutip dari laman Budaya-indonesia.org, dari Kiai Melati inilah nanti muncul kata Klaten.

Baca Juga:  Harga Tiket MotoGP Mandalika 2022 Baru Dirilis, Berapa Paling Murah?

Nama Klaten memiliki dua arti yang berbeda. Pertama, berasal dari kata kelati atau buah bibir. Sementara versi kedua berasal dari kata mlati yang diubah menjadi klati. Untuk memudahkan dalam pengucapannya, kata klati diubah menjadi Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya