Solopos.com, SOLO — Sabtu Pahing 14 Mei 1949. Itu hari paling sial bagi pemuda Jawa bernama Midi Soetrisno. Ia bagian dari tentara Belanda di Hindia Belanda atau Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL). Kendaraan lapis baja yang ia tumpangi terkena ledakan bom yang ditanam TNI di jalur maut antara Karangpandan dan Tawangmangu, Kabupaten Karangayar, Provinsi Jawa Tengah.
Midi Soetrisno disebut sebagai ”kawan sejati dari Jawa” dalam buku Belevenissen van een stormpionier, 15 Juli 1946-19 April 1950. Midi Soetrisno yang lahir pada 10 Juli 1924 merupakan satu dari 27 pemuda dari berbagai etnis yang ditempatkan di Eskadron 4 Panser Angkatan Darat Belanda.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.