SOLOPOS.COM - Lukisan Nyi Roro Kidul (ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Bagaimana cerita sejarah dan berasal dari mana penguasa Laut Selatan Jawa, Kanjeng Ratu Kidul, yang kerap disamakan dengan Nyi Roro Kidul?

Perlu diketahui, Kanjeng Ratu Kidul dengan Nyi Roro Kidul adalah dua sosok yang berbeda. Seperti yang diungkap oleh anak indigo bernama Tasha Siahaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

tu bukan Nyi Roro Kidul, jadi mereka beda. Kalau dari yang aku baca, Nyi Roro Kidul itu kalau orang kita menyebutnya kayak menteri luar negerinya,” terang dia dalam video Youtube Billy Christian bertajuk  Bertemu Ibu Ratu Pantai Selatan: IndigoTalk Travel Jogja.

Baca Juga: Mulai Diberikan 12 Januari 2022, Berapa Harga Vaksin Covid-19 Booster?

Sebenarnya Kanjeng Ratu Kidul berasal dari mana dan bagaimana sejarah kemunculannya?

Menurut informasi yang diperoleh Solopos.com dari Indonesia.go.id, Kanjeng Ratu Kidul berasal dari Sunda, putri penguasa Kerajaan Pajajaran di Jawa Barat. Ada yang menyebut Kanjeng Ratu Kidul merupakan putri dari Prabu Mundingsari dan ada pula yang mengatakan penguasa Laut Selatan Jawa itu putri dari Prabu Munding Wangi hingga Prabu Cakrabuwana. Menurut situs Goodnewsfromindonesia, Kanjeng Ratu Kidul memiliki nama asli Dewi Retno Suwondo.

Dikisahkan dalam situs tersebut, Kanjeng Ratu Kidul merupakan putri yang cantik. Tetapi, karena sihir ibu tirinya yang jahat dan cemburu, mengakibatkan Kanjeng Ratu Kidul terkena penyakit kulit.

Baca Juga:  Sederet Tren Bisnis di 2022, Bisa Jadi Peluang Usaha Nih!

Berasal dari tanah Sunda, Kanjeng Ratu Kidul, sang penguasa Laut Selatan itu memutuskan untuk lari ke hutan. Beberapa kisah mengatakan, puteri itu lalu bermeditasi dan moksa ke Laut Selatan.

Asmara Kanjeng Ratul Kidul dengan Panembahan Senopati

Kisah lain menyebutkan Kanjeng Ratu Kidul menjalin cinta dengan Panembahan Senopati, pendiri wangsa Mataram-Islam.

Pertemuan mereka pertama kali bermula ketika Panembahan Senopati menjalani pertapaan di dekat Pantai Selatan.

Baca Juga:  Ritual Ngalap Berkah di Makam Pangeran Samudro Ternyata Ada Sejak 1970

Saking tekun dalam bertapa, membuat Samudera Hindia bergejolak hingga membuat istana Kanjeng Ratu Kidul menjadi porak poranda karena kekuatan meditasi Panembahan Senopati. Dari sini, asal usul kisah cinta Kanjeng Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati dimulai.

Dari kejadian tersebut, Kanjeng Ratu Kidul muncul dan terkejut dengan pesona Panembahan Senopati. Dia langsung jatuh hati dan bersimpuh di kaki Panembahan Senapati. Setelah bercinta tiga hari tiga malam di istana gaib Laut Selatan, Kanjeng Ratu Kidul berjanji akan membantu Penembahan Senapati dan anak cucu keturunannya.

Baca Juga:  Misteri Buto Cakil di Bekas Pabrik Goni Klaten

Tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul itu kini dikenal sebagai Pantai Parangkusumo.

Hingga saat ini untuk menghormati cerita Kanjeng Ratu Kidul, setiap setahun sekali Keraton Yogyakarta menggelar upacara labuhan.

Baca Juga: Berapa Tarif Sunat di Juru Supit Bogem Jogja?

Kata labuhan berarti membuang barang-barang tertentu di laut atau kawah gunung sebagai sesaji. Barang yang dilabuh, antara lain, seperangkat pakaian untuk KRK. Pakaian dan kebutuhan wanita itu berupa kain panjang, semekan atau kain tutup dada, tusuk konde dan berbagai macam pakaian wanita beserta perlengkapan lain seperti param, ratus, minyak cendana, dan kepingan uang logam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya