SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang Islam. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Setiap Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa, menahan segala nafsu dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya Matahari. Namun sebelum itu, umat Islam pernah diwajibkan untuk berpuasa selama hampir 24 jam, dari setelah isya sampai tenggelamnya matahari atau magrib pada keesokan harinya.

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Nu.or.id, Senin (28/3/2022), umat Islam diwajibkan berpuasa setiap 10 Muharam atau Hari Asyura. Kewajiban itu dijalani umat Islam sebelum ayat Alquran yang mewajibkan puasa Ramadan turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kal Nabi Muhammad hijrah dari Makkah dan tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi juga berpuasa pada 10 Muharram. Orang-orang Yahudi menyatakan Muharram adalah hari saat Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari serangan Firaun.

Baca Juga: Perintah Puasa, Ini Surat Al Baqarah Ayat 183 Beserta Terjemahannya

Kemudian Nabi Musa berpuasa pada 10 Muharram sebagai tanda syukur kepada Allah. Lalu, Nabi Muhammad memerintahkan uma Islam agar berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Setelah itu, sejarah ibadah puasa umat Islam dimulai. Umat Islam Islam diwajibkan berpuasa sampai magrib. Setelah berbuka, mereka masih diperbolehkan makan, minum, dan melakukan hubungan suami-istri hingga kemudian waktu isya tiba.

Setelah melakukan Salat Isya dan tidur, mereka tidak diperbolehkan lagi untuk makan, minum, atau berhubungan suami-istri hingga magrib pada keesokan harinya.

Baca Juga: Tips Menjalankan Ibadah Puasa bagi Penderita Gangguan Asam Lambung

Praktik tersebut dianggap menyulitkan sehingga tidak sedikit yang melanggar larangan selama waktu puasa. Lalu, Allah SWT menurunkan ayat yang menjelaskan waktu puasa, yakni ayat ke-187 Surat Al Baqarah.

Surat Al-Baqarah Ayat ke-187:

??????? ??????? ???????? ?????????? ????????? ????? ??????????????? ????? ??????? ???????? ??????????? ??????? ?????????? ?????? ??????? ????????? ???????? ????????????? ???????????? ??????? ?????????? ??????? ????????? ???????????? ?????????????? ???????????? ??? ?????? ??????? ??????? ????????? ???????????? ?????? ??????????? ??????? ?????????? ??????????? ???? ?????????? ??????????? ???? ??????????? ????? ????????? ?????????? ????? ?????????? ????? ???????????????? ??????????? ?????????? ??? ???????????? ?????? ???????? ??????? ????? ??????????????? ???????? ????????? ??????? ???????? ????????? ??????????? ???????????

Uhilla lakum lailatashshiyaamir-rafatstsu ilaa nisaa ikum, hunna libaasul lakum wa antum libaasul lahunn, ‘alimallaahu annakum kuntum takhtaanuuna anfusakum fa taaba ‘alaikum wa ‘afaa ‘angkum, fal-aana baasyiruuhunna wabtaguu maa kataballaahu lakum, wa kuluu wasyrabuu hattaa yatabayyana lakumul-khaithul-abyadhu minal-khaithil-aswadi minal-fajr, tsumma atimmush-shiyaama ilal-laiil, wa laa tubaasyir?hunna wa antum ‘aakif?na fil-masaajid, tilka huduudullaahi fa laa taqrabuuhaa, kadzaalika yubayyinullaahu aayaatihii lin-naasi la’allahum yattaquun.

Artinya: Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.

Dari ayat itu, umat Islam diperbolehkan makan, minum, dan berhubungan intim dengan para istrinya sepanjang malam selama Ramadan puasa hingga terbit fajar. Setelah fajar terbit, umat Islam diwajibkan menahan seluruh hawa nafsu, termasuk makan dan minum hingga tenggelamnya Matahari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya