SOLOPOS.COM - Ruwatan Rambut Gimbal menjadi acara puncak dalam Dieng Culture Festival. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Dieng Culture Festival atau DCF kembali digelar di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah (Jateng) pada 2-4 September 2022. Acara tahunan ini seolah menjadi agenda wisata di Dataran Tinggi Dieng. Lantas, bagaimana awal mula atau sejarah digelarnya Dieng Culture Festival itu?

Dikutip dari laman diengpandawa.com, Dieng Culture Festival atau DCF merupakann event yang digagas kelompok sadar wisata atau pokdarwis setempat yang bernama Pokdarwis Dieng Pandawa. Event ini menggabungkan konsep budaya dengan wahana wisata alam dengan tujuan memberdayakan ekonomi masyarakat Dieng.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Awal mula atau sejarah digelarnya Dieng Culture Festival adalah pada tahun 2010 lalu. Kala itu, masyarakat di Dieng sebenarnya sudah memiliki acara serupa yang diberi nama Pekan Budaya Dieng.

Memasuki tahun ketiga penyelenggaraan Pekan Budaya Dieng, masyarakat berinisiatif membuat kelompok sadar wisata yang diberi nama Pokdarwis Dieng Pandawa. Selain itu, mereka mengganti nama event yang semula bernama Pekan Budaya Dieng menjadi Dieng Culture Festival.

Bisa dikatakan sejarah digelarnya Dieng Culture Festival tidak terlepas dari keberadaan Pokdarwis Dieng Pandawa. Pokdarwis ini dibentuk dari seluru pelaku wisata di Dieng seperti pemilik homestay, perajin, tour guide, pengelola argowisata, hingga pegiat seni budaya di wilayah Dieng. Tujuan Pokdarwis Dieng Pandawa dibentuk tak lain untuk mengembangkan potensi wisata di Dieng yang mampu membuat masyarakat menjadi sadar wisata dan mandiri.

Baca juga: Sejarah Rambut Gimbal Dieng, Konon Titisan Leluhur yang Membawa Kemakmuran

Dieng Culture Festival yang digelar setiap tahun memiliki berbagai rangkaian acara yang menjadi daya tarik wisatawan seperti pertunjukan musik Jazz di Atas Awan. Kendati demikian, ada satu acara yang paling dinanti-nanti dan menjadi acara puncak Dieng Culture Festival setiap tahunnya yakni Ruwatan Rambut Gimbal.

Ruwatan Rambut Gimbal merupakan acara pemotongan rambut gimbal anak-anak berambut gimbal di Dieng. Anak-anak berambut gimbal ini dipercaya sebagai titipan penguasa alam gaib dan rambutnya baru bisa dipotong setelah permintaannya dipenuhi.

Sebelum acara pemotongan rambut, akan dilakukan ritual doa dibeberapa tempat, diantaranya adalah Candi Dwarawati, Komplek Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Candi Gatotkaca, Telaga Balaikambang, Candi Bima, Kawah Sikidang, Gua di Telaga Warna, Kali Pepek dan tempat pemakaman Dieng. Keesokan harinya baru dilakukan kirab menuju tempat pencukuran. Selama berkeliling desa anak – anak rambut gimbal ini dikawal para sesepuh, tokoh masyarakat, kelompok paguyuban seni tradisional, serta masyarakat.

Baca juga: Ganjar & Denny Caknan Meriahkan Jazz di Atas Awan Dieng Culture Festival 2022

Pada Dieng Culture Festival atau DCF 2022, acara pemotongan rambut gimbal digelar Sabtu (3/9/2022). Ada 15 anak berambut gimbal yang mengikuti prosesi ruwatan itu dengan permintaan yang beraneka ragam.

Demikianlah sejarah atau asal mula digelarnya Dieng Culture Festival yang saat ini menjadi acara ikonik di Dataran Tinggi Dieng. Selain pemotongan rambut gimbal, acara DCF juga diisi dengan acara lain seperti Jazz Atas Awan, Festival Film Dieng, Festival Lampion, Minum Purwaceng Bersama, Camping DCF, Sendratari Rambut Gimbal, Jalan Sehat dan Reboisasi, Expo, dan lain sebagainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya