SOLOPOS.COM - Seorang pengrajin rotan tengah merampungkan pembuatan kursi di sentra industri kerajinan rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Foto dialmbil belum lama ini. (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO Desa Wisata Rotan Trangsan berada di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Lokasinya  berdekatan dengan Stasiun Gawok.

Stasiun Gawok merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sukoharjo. Terletak pada ketinggian lebih kurang 118 meter, serta hanya melayani KRL Communter Line Jogja-Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alamat Desa Wsata Rotan Trangsan ini tepatnya berada di Dusun II, Luwang, Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Karena tidak jauh dengan Stasiun Gawok yang melayani penumpang KRL Jogja-Solo, tak jarang penumpang memilih tujuan Stasiun Gawok untuk disinggahi, tentunya juga berkunjung ke Desa Wisata Rotan Trangsan ini.

Desa Wisata Rotan Trangsan buka setiap hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 09.00 WIB dan tutup pada pukul 16.00 WIB. Pada hari Minggu, desa wisata ini tutup.

Baca juga: Desa Wisata Trangsan Sukoharjo Mati Suri Gegara Pandemi, Warga Khawatir

Biasa disinggahi oleh turis maupun mahasiswa untuk berkunjung melihat kerajinan dengan berjalan kaki. Daerah kecil ini disebut unik, memiliki nama Gawok City.

Dikutip dari laman resmi desawisatarotantrangsan.com, wisata ini merupakan sentra terbesar di Provinsi Jawa Tengah dan nomor 2 di Indonesia. Keterampilan mebel dan kerajinan rotan dilakukan oleh penduduk Desa Trangsan.

Produk yang dihasilkan memiliki keunikan, spesifik, dan daya tarik tersendiri. Hasil produk pun tidak sedikit telah diekspor ke berbagai negara.

Dilansir dari laman resmi visitjawatengah.jatengprov.go.id, Desa Trangsan di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo sudah dikenal sebagai industri rotan.

Desa yang terletak di 10-15 Km sebelah barat laut dari pusat kota Sukoharjo ini sudah menjadi pusat mebel rotan sejak sekitar tahun 1940 atau setara dengan periode akhir zaman kolonial Belanda.

Baca juga: INDUSTRI SUKOHARJO : Angkat Pamor Rotan, Ini yang Dilakukan Pengrajin Trangsan

Berkat uluran tangan dari pihak Keraton Kasunanan Surakarta, industri pengolahan rotan di Desa Trangsan dapat berkembang dan berubah menjadi sentra industri pengolahan rotan.

Bahkan menjadi industri pengolahan rotan terbesar di Jawa Tengah seiring mulai berkurangnya lahan pertanian dan bertambahnya jumlah penduduk.

Desa rotan Trangsan mengalami puncak kejayaan pada awal tahun 1990 hingga awal tahun 2000. Dalam satu dekade tersebut, produksi mebel dari rotan hingga berada di peringkat 8 besar pemasok mebel ke berbagai negara pada tahun 2006.

Desa Wisata Rotan Trangsan juga berpengaruh positif terhadap kondisi perekonomian masyarakat sekitar bahkan luar daerah seperti Wonogiri dan Klaten yang terdampak dari sisi ketenagakerjaan.

Baca juga: WISATA SUKOHARJO : Ada Paket Wisata Belajar Bikin Kerajinan Rotan di Trangsan, Tertarik?

Hingga saat ini terdapat lebih 600 orang atau sekitar 30% penduduk desa Trangsan yang berprofesi sebagai pengrajin rotan. Jumlah kunjungan setiap tahunnya dapat mencapai 6.000 hingga 7.000 orang dengan mayoritas status sebagai pelajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya