SOLOPOS.COM - Benteng Portugis di Jepara. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, JEPARA — Terletak di pinggir laut, Benteng Portugis di Desa Banyumas, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), menyimpan sejarah panjang terkait perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda. Berikut sejarah tentang keberadaan Benteng Portugis yang sudah berusia hampir empat ratus tahun.

Jika mengacu nama, pastilah banyak yang mengira jika Benteng Portugis merupakan bangunan peninggalan bangsa Portugis. Namun siapa sangka jika bangunan bersejarah tersebut dibangun oleh bangsa Indonesia sendiri, tetapnya saat masa Kerajaan Mataram.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ahli sejarah Benteng Portugis Jepara, Puji Karianto, mengatakan benteng tersebut dibangun pada masa Raja Mataram, Sultan Agung, tahun 1632. Benteng itu dibangun dnegan maksud sebagai tempat pertahanan dari Belanda atau VOC. Lokasi benteng ini pun cukup strategis dan indah karena dekat dengan laut dan berbatasan langsung dengan pulau kecil, Mandalika.

“Awal mulanya kenapa itu [Benteng Portugis] dibangun? Pada masa itu tahun 1621, Jayakarta [Jakarta] sudah dikuasai Belanda dan berubah menjadi Batavia. Sultan Agung, sebagai raja Mataram yang lokasinya berdekatan, merasa waswas. Jadi dia berpikir untuk membantu penyerangan di sana [Batavia] pada 1628. Namuh selalu kalah,” kata Puji saat berbincang dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Kekalahan itu, lanjut Puji, mendorong Sultan Agung untuk mencari koalisi melawan Belanda. Hingga akhirnya dipilihlah bangsa Portugis menjadi sekutu untuk melawan Belanda pada 1632.

Baca juga: Liburan ke Benteng Portugis Jepara, Bangunan Bersejarah di Tepi Jawa

“Kerja sama itu direalisasikan dengan dibangunya Benteng Portugis di Jepara. Jadi yang membuat benteng bukanlah bangsa Portugis, tapi prajurit Mataram. Namun, persenjataan yang ada di benteng kala itu milik Portugis. Dulu Portugis memang dikenal memiliki armada laut yang kuat dan punya meriam hebat. Kemudian, Sultan Agung menempatkan para prajurit Portugis di benteng itu,” tutur Puji.

Puji yang juga bertugas sebagai penjaga Benteng Portugis menambahkan persekutuan Mataram dengan Portugis pun terbukti ampuh menghalau Belanda. Sejumlah kapal Belanda yang hendak berlabuh ke Jepara mampu dihalau dengan meriam-meriam milik Portugis.

“Meriam itu bahkan punya jarak tembak 3-4 km dan langsung mengarah ke laut. Dulunya, di sini juga menjadi pelabuhan Kerajaan Mataram. Jadi, sangat strategis,” ujarnya.

Baca juga: Riwayat Benteng Portugis & Jejak Wanita Cantik Bermata Biru di Jepara

Kendati menjadi banteng pertahanan yang ampuh untuk menghalau pasukan Belanda, namun Banteng Portugis justru ditinggalkan atau terbengkalai pada tahun 1642. Penyebabnya, tak lain karena pasukan Belanda berhasil mengambil alih markas Portugis di Selat Malaka. Alhasil, Portugis merasa tidak perlu lagi menjalin kerja sama dengan Mataram.

Terkait sisa-sisa bangunan yang memiliki nilai sejarah di Benteng Portugis Jepara, Puji mengaku hanya tinggal struktur batu dan gua kecil di ujung benteng. Namun, ia menyebut gua itu tidak bisa dipandang secara kasat mata atau menjadi kisah misteri,

“Dulu di ujung juga ada gua vertikal kecil yang lebarnya seperti sumur. Tapi karena dirasa bisa membahayakan pengunjung, saat ini sudah ditutup. Terus dulu juga ada benteng pengintip di bawahnya, untuk melihat posisi musuh agar disampaikan ke rekan yang di atas benteng agar target tepat sasaran,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya