SOLOPOS.COM - Penyampaian materi tentang lembaga kemahasiswaan isi OMB UKSW . (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Mahasiswa baru Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW Salatiga diajak terus mengasah imajinasi dan daya adaptasi untuk menjadi intelektual muda yang cakap, berwawasan luas, beretika dan berdaya cipta.

Ini menjadi bagian dari Kurikulum UKSW yang disampaikan dalam rangkaian kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) UKSW tahun akademik 2022/2023.

Paparan tentang Kurikulum UKSW disampaikan Dr. Helti Lygia Mampouw, M.Si, Kepala Pusat Pengajaran dan Pembelajaran Inovatif (P3) UKSW.

Menjadi hari kelima penyelenggaraan OMB, selain diadakan pemaparan tentang Kurikulum UKSW, diberikan pula informasi mengenai Layanan Kesehatan Klinik Pratama UKSW, dan Lembaga Kemahasiswaan dan dilanjutkan dengan kegiatan Campus Tour.

Helti menyatakan pembelajaran di UKSW menganut kurikulum Whole Person Education yang sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Baca Juga: Beda dengan SMA, Mahasiswa Baru UKSW Dikenalkan dengan Budaya Akademik

Dengan adanya metode ini, mahasiswa dapat belajar dengan berbasis masalah/problem solving, berbasis proyek/aktivitas, berbasis kasus/case method.

“Mahasiswa akan belajar bagaimana memecahkan masalah, berkolaborasi dengan orang lain dan menghargai orang lain, cara mengambil keputusan yang tepat, dan memaparkan ide atau opini mengenai suatu hal. Dalam hal ini, mereka dimungkinkan untuk dapat belajar dimana saja dan tidak terbatas dalam ruang kelas, kapan saja, belajar apa yang sesuai dengan minat mereka sehingga mereka menguasai bidang yang mereka ampu,” imbuhnya.

MBKM ini sangat menguntungkan sebab mahasiswa mendapat hak-hak berupa belajar selama 3 semester diluar program studi yang mereka pilih.

Mereka dapat mangambil mata kuliah di program studi lain, hal ini biasa disebut sebagai mata kuliah belanja. Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar selama 2 semester diluar UKSW misalnya melalui pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, mengajar di sekolah, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, atau membangun desa/KKN tematik.

Baca Juga: Ini Cara UKSW Bekali Mahasiswa Baru Cegah Perundungan dan Kekerasan

“Ketika menjadi mahasiswa, kalian akan digodog kemampuannya dalam bersikap, pengetahuan dan keterampilan. Maka dari itu, sesuai dengan tema OMB kalian harus mengasah imajinasi dan kemampuan adaptasi selama berkuliah. Terus belajar dan mengembangkan diri dalam lingkungan perkuliahan maupun masyarakat untuk menjadi Creative Minority yang berdaya cipta,” pesannya kepada mahasiswa peserta OMB 2022.

OMB UKSW
Materi tentang MBKM isi OMB UKSW.

Di sesi lainnya dijelaskan materi menenai Layanan Kesehatan UKSW Klinik Pratama. Hal ini disampaikan sebab terciptanya kampus sehat tidak lepas dari peran civitas akademika termasuk mahasiswa di dalamnya.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini mahasiswa terus didorong untuk menjadi agen promosi kesehatan sebab mahasiswa yang sehat adalah cerminan kampus yang sehat.

“Mahasiswa yang sehat maka sudah pasti dapat berprestasi. Sebab bagaimana bisa berprestasi kalau sakit-sakitan, jadi jagalah diri kalian masing-masing agar selalu sehat dan terhindar dari penyakit,” pinta dr. Dwikorina Dewanti selaku Kepala Klinik Pratama UKSW.

Baca Juga: Semangat Mahasiswa Baru UKSW Salatiga Ikuti Masa Orientasi

Menurut Dwikorina, kesehatan juga dapat diperoleh dengan mematuhi area zero tolerance seperti tidak merokok, konsumsi alkohol, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, judi, kekerasan, perundungan dan pelecehan seksual, pelanggaran keselamatan di jalan termasuk penggunaan helm saat berkendara.

Dwikorina juga mendorong sikap aktif dari mahasiswa tentang kesadaran lingkungan hidup. Dirinya mengimbau agar sebagai mahasiswa baru UKSW terus menggaungkan juga semangat prokes termasuk membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang dahak di sembarang tempat, menjaga agar fasilitas umum di lingkungan kampus tetap bersih dan tertata.

Berorganisasi di Kampus

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Ivander Carl Pratama Manulang dan Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU) Mariano Chrisanto Nataleo Ombo memaparkan materi tentang Lembaga Kemahasiswaan (LK).

Diawali dengan perkenalan fungsionaris SMU dan BPMU, Ivander Manulang dan Mariano Ombo membagikan pengalaman berorganisasi mereka dan juga memperkenalkan apa itu LK, bagaimana proses untuk bergabung, fungsi dan tugas LK sampai bagaimana membagi waktu antara kuliah dengan aktif di LK.

Baca Juga: Kisah 2 Mahasiswa UKSW Juliette-Christian Jadi Duta Genre Kota Salatiga

Mariano Ombo dalam sesi itu mengatakan banyak hal yang bisa didapatkan ketika bergabung di LK, antara lain adalah mempunyai relasi yang luas dengan teman-teman dari berbagai fakultas.

“Tidak hanya itu, menjadi bagian di LK kita juga bisa belajar membuat program, mengeksekusi kegiatan, melihat suatu permasalahan, manajemen konflik, dan juga belajar public speaking. Hal ini bisa menjadi bekal terjun ke masyarakat setelah lulus nanti dan menjadi nilai plus bagi kita,” kata Ombo.

Ketika disinggung bagaimana membagi waktu antara kuliah dan LK, Ivander menandaskan hal tersebut kembali ke masing-masing mahasiswa.

“Yang bisa me-manage waktu adalah diri kita masing-masing. Kita perlu mengingat tujuan utama kita adalah kuliah, karena itu kita harus bisa mengatur waktu,” imbuh Ivander.

Rekomendasi
Berita Lainnya