SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tangah), bersama Ketua Baznas Solo, Mohammad Qoyim (kiri), menyerahkan fitrah kepada anak yatim piatu di halaman Balai Kota Solo, Senin (28/4/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Solo mencatat pembayaran zakat menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) masih belum berjalan maksimal.

Penerapan QRIS sebagai salah satu cara pembayaran zakat sendiri baru di-launching pada Maret 2022 lalu oleh Baznas Solo bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Kepala Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Baznas Solo, Bambang Mintosih mengatakan metode pembayaran zakat menggunakan QRIS sedianya bertujuan agar para muzakki atau orang yang wajib membayar zakat merasa dimudahkan. Sehingga mereka bisa membayar zakat kepada Baznas Solo kapan pun dan di mana pun.

Baznas Solo mencatat sejak diluncurkan setidaknya baru ada 150-an muzakki yang membayar zakat dengan QRIS.

“Dengan QRIS ada sedikit kemudahan [bagi] muzakki dari mana pun. Misalnya mau infak gitu. Sampai sekarang kurang lebih 150-an sudah pakai QRIS,” papar pria akrab disapa Benk kepada Solopos.com, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga: Forum Zakat: ACT Bukan Organisasi Pengelola Zakat

Jumlah tersebut dinilai masih sedikit mengingat ada sekitar 5.400 muzakki yang ada di Kota Solo yang meliputi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai.

Sementara hingga tahun ini, Benk menuturkan baru ada 1.300-an muzakki yang membayarkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) kepada Baznas Solo.

“Yang wajib ASN kan. Menurut aturan ada 5.400an lah di Solo, kemudian yang membayar zakat itu kesadarannya baru 1.300an,” imbuh dia.

Artinya, belum semua muzakki dari kalangan ASN atau pegawai sudah menyalurkan zakat, infak, sedekah melalui Baznas. Padahal, Baznas Pusat Rp6,3 miliar pada 2022. Target tersebut harus dicapai Baznas Solo melalui pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah . Nantinya, dana yang terkumpul, khususnya zakat, akan diberikan kepada mustahik (orang yang berhak menerima).

Benk mengatakan, setahun terakhir dana zakat, infak, sedekah di Kota Solo sendiri baru terkumpul sekitar Rp2 miliar. Sehingga sosialisasi dan penyebaran kode-kode QRIS di lini terkecil seperti tempat ibadah dan fasilitas umum akan terus dilakukan.

“Kalau targetnya Baznas Pusat sendiri per tahunnya Rp6,2 miliar. Padahal tahun lalu itu Kota Solo baru ada sekitar Rp2 miliar,” kata Benk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya