SOLOPOS.COM - Petugas dari Dinsos Sragen menata paket jaminan hidup (jadup) yang akan disalurkan kepada keluarga dari warga yang terkonfirmasi positif corona, Selasa (3/11/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 1.106 paket jaminan hidup (jadup) disalurkan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kepada keluarga terdampak Covid-19 sejak Maret lalu. Kali terakhir, sebanyak 54 paket jadup disalurkan Dinsos Sragen ke 16 kecamatan pada Selasa (3/11/2020).

Pada awalnya, jadup itu diberikan kepada keluarga dari warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan keluarga dari pasien dalam pengawasan. Akan tetapi, belakangan jadup hanya diberikan kepada keluarga dari warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pak Ko Mantan Preman Kondang di Klaten Ternyata Pernah Kuliah Hukum

"Jadup ini adalah kebijakan lokal Pemkab Sragen. Jadi, kalau ada seseorang yang dinyatakan positif corona, dia harus menjalani perawatan di rumah sakit atau Techno Park untuk menjalani isolasi di sana. Nah, karena dia tidak bisa bekerja, keluarga yang ditinggalkan di rumah mendapatkan jadup ini," ujar Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinsos Sragen dr. Finuril Hidayati, saat ditemui wartawan di kantornya.

Satu paket jadup berisi 20 kg beras, susu, minyak goreng, mi instan, ikan kemasan kaleng, sabun dan lain-lain. Estimasi harga untuk satu paket jadup adalah Rp314.800.

Bila diuangkan, 1.106 paket jadup yang telah disalurkan sejak Maret itu senilai Rp348 juta. Finuril menjelaskan anggaran belanja paket jadup tersebut tidak berasal dari APBD maupun APBN.

"Semua jadup itu murni dari CSR [corporate social responsibility]. Sebagian dari dana matra [iuran sosial aparatur sipil negara (ASN)] dan jimpitan beras [ASN]. Dalam hal ini, kita tidak ada biaya operasional," ujar Finuril.

Jadup dari Dinsos Sragen itu diberikan untuk memenuhi kebutuhan pangan selama 14 hari atau sesuai masa isolasi mandiri dari warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, tidak menutup kemungkinan jadup itu diberikan lagi jika warga tersebut belum sembuh dari Covid-19 kendati sudah menjalani isolasi selama 14 hari.

"Kalau memang masih dibutuhkan, jadup bisa kami salurkan lagi. Memang dulu pernah ada warga yang cukup lama sembuh dari corona. Tapi, belakangan rata-rata warga sudah sembuh dalam waktu kurang dari 14 hari," jelas Finuril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya