Solopos.com, JAKARTA — Sehari sebelum terbunuh pada 8 Juli 2022, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), sempat mengabari kekasihnya, Vera Simanjuntak bahwa nyawanya sedang terancam.
Brigadir J dituduh membuat sakit istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, namun dirinya tidak tahu apa sakit yang dimaksud.
Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang
Fakta itu terungkap dalam persidangan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yang digelar di PN Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
Sebanyak 12 saksi dari pihak keluarga Brigadir J dihadirkan, salah satunya Vera Simanjuntak.
Baca Juga: Tudingan Putri Sambo Ikut Menembak Brigadir J Dibantah Keras
Di hadapan majelis hakim, Vera Hutabarat menyatakan pada tanggal 7 Juli 2022 dirinya berkomunikasi dengan Brigadir J.
Dalam panggilan telepon tersebut, kepada Vera Brigadir J bercerita bahwa dirinya dituduh membuat sakit Putri Candrawathi.
“Terus kenapa tadi bang? ‘Kurang ajar orang ini.’ Terus saya bilang kurang ajar gimana? ‘Ibu sakit, aku dituduh bikin ibu sakit.’ Sakit apa saya bilang? ‘Enggak tahu saya.'” ujar Vera menceritakan komunikasinya dengan Brigadir J.
Baca Juga: Kuasa Hukum Keluarga Korban Sebut Putri Sambo Ikut Menembak Brigadir J
Pada saat itu pertama kalinya Vera tahu bahwa kekasihnya itu menerima ancaman dari rekan-rekan sejawat di sana.
Vera kemudian bertanya lokasi terkini dari Yosua.
“Siapa yang ancam? ‘Squad-squad di sini.’ Ya sudah kalah abang tidak salah, abang jangan takut. ‘Iya nanti aku kabari lagi ya.’ Memang abang lagi di mana? ‘Lagi di Magelang.’,” tutur Vera.
Baca Juga: Bharada Eliezer: Saya Yakin Bang Yosua Tidak Melecehkan Putri Sambo
Setelah malam itu, Vera memaparkan bahwa komunikasi keduanya kembali terjalin pada tanggal 8 Juli 2022 jam 16.10 WIB.
Saat itu berarti rombongan Putri Sambo sudah berada di Kompleks Rumah Dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Vera menjelaskan ada empat panggilan tidak terjawab dari Brigadir J.
Baca Juga: Jadi Saksi Sidang Bharada E, Keluarga Brigadir J tiba di Jakarta
Karena sedang diluar Vera tidak bisa menjawab panggilan tersebut.
Akan tetapi sesampainya di rumah Vera langsung menelepon balik namun terputus.
Panggilan itu berstatus memanggil tapi tidak berdering.
“Terus saya chat, kenapa bang? Itu jam 16.25 WIB,” paparnya.
Baca Juga: Kapolri Anggap Sedang Dimurnikan dengan Kasus Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa
Awalnya chat itu tidak sampai ke Yosua karena tercentang satu. Namun beberapa menit kemudian pesan itu tersampaikan kepada Brigadir J.
“Terus tiba-tiba centang dua dibaca tetapi tidak dibalas. Saya telepon jam 16.31 WIB. Kenapa bang? ‘Maaf ya dek nanti abang kabari lagi.’ Itu yang terakhir,” tutup Vera.
Vera Simanjuntak juga bercerita tiga pekan sebelum pembunuhan, Brigadir J pernah menghubunginya.
Baca Juga: Kejam! Sambo Menembak saat Brigadir J dalam Keadaan Sekaratul Maut
Vera mengungkapkan pada waktu itu Brigadir J sempat meminta maaf kepadanya.
Dalam percakapan melalui panggilan video tersebut, Vera menyebut kekasihnya bercerita sambil menangis.
“Ceritalah bang, masalah apa, jangan dipendam sendiri. Saya tanya,” kata Vera.
“Enggaklah dek, biarlah abang yang menanggung ini,” jawab Vera menirukan Brigadir J.
Vera mengaku kaget ketika Brigadir J memintanya untuk mencari lelaki lain.
Baca Juga: Patuhi Perintah FS, Arif Rachman Rusak Laptop Isi Rekaman Pembunuhan Brigadir J
Apalagi Yosua juga ingin memutuskan hubungan asmara mereka yang sudah berumur delapan tahun.
“Saya marah, saya bilang ke dia, bisa-bisanya ngomong mau putus. Kalau gini kenapa harus 8 tahun saya menunggu. Kita ini jauh, LDR. Hubungan kita kan sudah serius, orang tua sudah setuju. Hanya itu saja mutusin,” ujar Vera.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Pesan Brigadir J ke Pacarnya Sebelum Dieksekusi: Nanti Abang Kabari Lagi Dek”
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
