SOLOPOS.COM - Pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan di Kabupaten Wonogiri, Rabu (14/4/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Delapan jenazah dimakamkan menggunakan protokol Covid-19 dalam sehari pada Rabu (14/4/2021) di Wonogiri. Masyarakat diharapkan tidak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, delapan pemakaman menggunakan protokol Covid-19 itu tersebar di enam kecamatan. Perinciannya, dua pemakaman di Selogiri, dua di Tirtomoyo, serta masing-masing satu di Wonogiri, Ngadirojo, Giritontro, dan Girimarto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Ya satu hari kemarin [Rabu] ada delapan pemakaman yang kami lakukan dengan protokol kesehatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Rekam Jejak Kasus Yulianto Jagal Kartasura Perenggut 7 Nyawa Yang Divonis Mati

Menurut Bambang, jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan di Wonogiri itu belum tentu pasien terkonfirmasi positif Covid-19. BPBD tidak bisa memastikan status jenazah karena hal itu merupakan ranah medis.

Tugas dari BPBD melaksanakan permintaan pemakaman dengan protokol kesehatan. Selain itu, lanjutnya, tidak semua jenazah itu merupakan pasien rumah sakit Wonogiri.

Ada beberapa jenazah yang merupakan kiriman dari beberapa wilayah seperti Solo dan daerah lain. Pada Rabu, anggota BPBD dibantu sukarelawan dalam proses pemakaman tersebut.

Baca Juga: Dana Macet, Proyek Jembatan Masaran-Plupuh Sragen Terhenti Pada Fondasi

Libatkan Sukarelawan dan Jogo Tonggo

"Sesuai dengan arahan Bapak Bupati, masyarakat diharapkan terus menerapkan protokol kesehatan. Karena pandemi belum berakhir dan masih ada yang terpapar. Hal itu menunjukkan bahwa ancaman Covid-19 nyata, tidak dibuat-buat dan bisa berdampak kepada semua," ungkapnya.

Ia mengatakan saat melakukan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 itu, anggota BPBD Wonogiri melibatkan sukarelawan desa dan tim jogo tonggo.

Mereka dilibatkan agar ada proses edukasi dan pengetahuan tentang tata cara pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan. Bambang berharap semua desa di Wonogiri siap melakukan pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan tanpa perlu pendampingan anggota BPBD.

Baca Juga: Rumah Dikepung Banjir, Warga Kingkang Klaten Ini Santuy Tidurkan Bayi di Kasur

Hal itu sudah ia sampaikan kepada seluruh pemerintah desa. Namun dalam prosesnya dilakukan secara bertahap. Belum lama ini dilakukan pelatihan di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo.

"Upaya ini untuk membentuk kemandirian desa. Mereka dilibatkan, diberi pelatihan, diedukasi agar bisa melakukan pemakaman dengan protokol kesehatan secara mandiri. Pada sisi lain juga sebagai upaya pemberdayaan desa, karena fungsi pemerintah yakni memberdayakan," kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya