Solopos.com, SRAGEN — Enam hari terakhir sejak Kamis (10/12/2020) hingga Rabu (16/12/2020) malam, kasus Covid-19 di Kabupaten Sragen terus melonjak sebanyak 354 pasien.
Sementara itu, kasus kematian pasien terkonfirmasi Covid-19 juga naik sebanyak 11 orang dari 75 orang menjadi 86 orang. Kasus kematian tertinggi terjadi pada Rabu kemarin mencapai empat orang dalam sehari.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Begini Reaksi Jateng
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Kamis (17/12/2020) pagi, menyampaikan empat pasien positif Covid-19 meninggal dunia dalam sehari, Rabu lalu, terdiri atas Ny. S, 76, warga Karanganom, Sukodono; Tn. S, 67, warga Gawan, Tanon; Tn. M, 51, warga Sragen Wetan; dan Tn M, 53, warga Desa Karangmalang, Masaran, Sragen.
Hargiyanto menyebut dari empat kasus kematian itu, tiga di antaranya merupakan kasus baru. Hargiyanto menjelaskan khusus pada Rabu lalu ada penambahan kasus terkonfirmasi baru sebanyak 68 orang, yakni 65 orang pasien asimptomatik/simptomatik dan tiga orang meninggal dunia.
Solopos Hari Ini: Vaksin Gratis, 3M Jadi Kunci
Sebagian besar kasus Covid-19 yang ada di Sragen, kata dia, masih didominasi dari klaster keluarga sehingga bukan lagi kasus impor melainkan sudah terjadi tansmisi lokal.
“Protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan itu penting. Kalau semua berhenti maka aktivitas ekonomi tidak jalan. Bagi warga yang kontak erat pun di rumah harus pakai masker. Warga yang baru selesai swab test jangan kemana-mana tetapi harus isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Angka Positivity Rate
Dari data per Rabu malam, DKK sudah melakukan swab test PCR sebanyak 15.584 orang. Jumlah testing itu bila dibandingkan dengan jumlah terkonfirmasi 2.337 orang maka ditemukan angka positivity rate sebesar 15%.
Dalam enam hari terjadi lonjakan angka tersebut dari sebelumnya 13,53%. Artinya, setiap pemeriksaan 100 orang maka 15 orang di antaranya positif terkonfirmasi Covid-19.
“Angka positivity rate di Indonesia mencapai 18%. Harapan WHO angka tersebut seharusnya di bawah 5%. Setiap hari selalu naik,” ujarnya.