SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita stroke (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Penderita stroke seperti Tukul Arwana harus melakukan rehabilitasi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Sebab serangan ini berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan mulai dari kemampuan bicara, gerak, hingga kondisi psikologis.

Sama seperti Tukul Arwana, penderita stroke juga harus jalani fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan gerak dan bicaranya. Tukul Arwana saat ini sudah menunjukkan kemajuan dengan memberikan respons saat diajak berkomunikasi orang lain, meskipun respons baru sebatas gerakan tangan.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Meski ada juga penderita stroke bisa cepat pulih, sebagian besar penderita stroke sulit untuk bisa pulih sepenuhnya. Proses rehabilitasi tergantung pada gejala yang dialami dan seberapa parah gejala tersebut. Selama melalui masa rehabilitasi, pasien akan didampingi dan dibantu oleh sejumlah ahli yang meliputi dokter, psikolog, terapis bicara, fisioterapis, dan perawat.

Lalu berapa persen peluang penderita stroke untuk dapat hidup normal kembali?

Baca Juga: Dokter Isyaratkan Tukul Arwana Diizinkan Pulang Pekan Depan

Mengutip laman alodokter.com, Jumat (8/10/2021), walaupun penderita telah menjalani pengobatan, stroke tidak bisa pulih sepenuhnya. Secara umum, berikut ini adalah peluang yang dimiliki oleh penderita stroke:

– Sekitar 33% penderita stroke dapat pulih sepenuhnya meski harus terus didukung untuk dapat menjalani hidup secara normal.
– Sekitar 33% penderita stroke dapat pulih tetapi mengalami kelumpuhan, mulai dari kelumpuhan ringan, seperti perlu dibantu saat mandi, hingga kelumpuhan berat, seperti tidak bisa bangun sama sekali.
– Sekitar 33% penderita stroke tidak pulih sama sekali dan meninggal dalam kurun waktu 1 tahun, bahkan sebagian besar dari penderita meninggal di rumah sakit pada beberapa pekan awal.

Berikut ini adalah dampak-dampak yang dapat ditimbulkan stroke:

1. Dampak fisik serangan stroke

Ada beberapa dampak fisik yang dapat terjadi akibat serangan stroke, antara lain kelumpuhan pada salah satu anggota gerak tubuh dan terganggunya koordinasi serta keseimbangan tubuh.

Kelumpuhan anggota gerak, seperti pada lengan atau tungkai, sebaiknya diperiksa oleh dokter spesialis rehabilitasi medis yang nantinya akan menyusun rencana fisioterapi. Fisioterapi biasanya akan dimulai setelah kondisi kesehatan pasien stabil.

Postur tubuh dan keseimbangan adalah hal utama yang akan diperbaiki. Pasien akan menjalani sesi fisioterapi secara rutin dengan durasi yang semakin meningkat seiring pulihnya kendali dan kekuatan otot pasien.

Umumnya, ada dua target dalam fisioterapi, yaitu target jangka pendek dan target jangka panjang. Dalam target jangka pendek, pasien akan dilatih untuk melakukan gerakan sederhana, seperti mengambil sebuah benda. Sementara untuk target jangka panjang, pasien akan dilatih untuk berdiri dan berjalan.

Baca Juga: Tukul Arwana Pendarahan Otak, Nunung Akui Syok

Dalam prosesnya, dokter rehabilitasi medis dan fisioterapis tidak hanya bekerja sendiri. Anggota keluarga pasien pun bisa dilibatkan. Hal ini dilakukan agar anggota keluarga pasien mampu melatih pasien saat berada di rumah.

Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan fisik cenderung relatif. Fisioterapi bisa berlangsung beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun, dan biasanya terapi dihentikan jika kondisi pasien tidak lagi menunjukkan kemajuan.

2. Dampak kognitif serangan stroke

Stroke juga dapat mengganggu fungsi kognitif penderita. Fungsi kognitif sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan otak mengolah informasi. Fungsi kognitif yang dimaksud meliputi:

– Daya ingat
– Konsentrasi
– Komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan
– Kemampuan melakukan aktivitas fisik, seperti mandi atau makan
– Kemampuan mengambil keputusan, seperti memecahkan masalah, membuat rencana, dan mempertimbangkan situasi

Selama rehabilitasi, pasien akan diajarkan berbagai teknik pemulihan fungsi kognitif. Salah satunya adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini bertujuan membantu pasien beradaptasi dengan keadaan yang ada. Sebagian fungsi kognitif akan pulih setelah rehabilitasi, meskipun tidak 100%.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Rapat dengan Prabowo, Warganet: Cikal Bakal Menpora

Kerusakan otak akibat stroke juga bisa meningkatkan risiko terjadinya demensia vaskular. Demensia vaskular bisa terjadi langsung atau beberapa waktu setelah serangan stroke.

3. Dampak psikologis serangan stroke

Setelah seseorang terserang stroke, ia mungkin akan mengalami gangguan psikologis, seperti depresi atau gangguan kecemasan. Gangguan psikologis ini ditandai dengan rasa marah, cemas, bingung, dan frustrasi.

Psikolog dapat memberikan nasihat dan motivasi agar stroke tidak terlalu berdampak pada kehidupan pasien, terutama dalam kehidupan keluarga.

Selain terapi dari psikolog, dukungan orang-orang terdekat juga sangat penting untuk mengembalikan kondisi jiwa pasien seperti semula.

4. Masalah pada kemampuan berkomunikasi

Gangguan pada kemampuan berbicara, memahami, membaca, dan menulis adalah masalah yang banyak dihadapi penderita stroke. Kondisi ini disebut afasia. Hal ini seperti dialami Tukul Arwana yang mengalami gangguan kemampuan bicara dan bergerak.



Afasia terjadi akibat rusaknya bagian otak yang mengatur kemampuan bicara atau rusaknya otot-otot yang mendukung kemampuan tersebut. Untuk memulihkan kemampuan berkomunikasi, pasien akan menjalani terapi bicara.

5. Masalah pada daya penglihatan

Sebagian penderita stroke mengalami gangguan penglihatan pascastroke, seperti hilangnya penglihatan (buta) pada salah satu mata. Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya bagian otak yang menerima, mengolah, dan menerjemahkan informasi yang dikirim oleh mata.
6. Masalah buang air kecil

Stroke dapat menyerang bagian otak yang mengendalikan saluran kemih atau sistem urinaria. Oleh karena itu, orang yang pernah terserang stroke dapat mengalami inkontinensia urine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya