SOLOPOS.COM - Gambar animasi desain wajah baru TSTJ Solo. (Instagram @gibran_rakabuming)

Solopos.com, SOLO — Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Solo yang bakal berganti menjadi Solo Safari direncanakan dibuka untuk pengunjung mulai 27 Januari 2023. Solo Safari akan menjual menjual sistem tiket terusan.

Tiket terusan yang dimaksud merupakan tiket masuk sekaligus untuk menikmati wahana-wahana di kebun binatang tersebut. Hal itu diungkapkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (5/1/2023).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gibran belum mau memberikan informasi lebih lanjut mengenai harga tiket masuk atau tiket terusan bagi pengunjung Solo Safari. “Nanti ya, aja [jangan] dibocorkan,” kata Gibran.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan tempat rekreasi Solo Safari bakal dikelola penuh Taman Safari Indonesia. Sudah ada pembahasan tentang pembagian laba dari kegiatan rekreasi Solo Safari antara Pemkot Solo dengan Taman Safari Indonesia.

“Sudah ada pembahasan pada RUPS [Rapat Umum Pemegang Saham] bulan lalu. Nanti ada skemanya ya, tidak boleh saya detailkan di sini,” ujarnya saat dikejar lebih jauh mengenai tiket masuk TSTJ atau Solo Safari.

Dia mengatakan target pendapatan asli daerah (PAD) dari Solo Safari naik dibanding tahun sebelumnya dengan adanya proyek peremajaan kebun binatang oleh Taman Safari Indonesia. Gibran tidak memberikan informasi nilai target tersebut ketika ditanya wartawan lebih jauh.

“Seharusnya meningkat, dari penjualan tiket sudah ada proyeksinya,” jelasnya. Dia mengatakan beban operasional kebun binatang bakal bertambah namun tidak masalah karena kebun binatang Solo Safari naik kelas.

Menurut laporan laba rugi TSTJ periode 2021, laba setelah pajak TSTJ mencapai Rp151.138.100. Kondisi waktu itu masih ada pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

Di sisi lain, Pemkot Solo memberikan batas akhir bagi pedagang yang biasa berjualan di TSTJ pindah, Jumat (6/1/2023). Gibran mengatakan kontrak pedagang yang menempati lapak sudah habis dan tidak diperpanjang.

“Sudah saya berikan solusi pindahnya ke mana-mana ya. Jangan bilang saya enggak kasih solusi,” ungkapnya. Sebelumnya, pedagang yang berjualan di kawasan wisata TSTJ Solo bersikukuh menolak direlokasi ke selter Manahan Solo yang baru selesai dibangun.

Ketua Paguyuban Bakul Taman Jurug (PBTJ), Sarjuni, menyampaikan aspirasi para pedagang yang tetap ingin berjualan di sekitar TSTJ Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya