SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL Malioboro yang akan segera dipindah.. (Harian Jogja)

Solopos.com, JOGJA — Pedagang kaki lima atau PKL Malioboro meminta pemindahan lapak ke area eks gedung Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan eks Bioskop Indra berlangsung setelah Lebaran atau Idulfitri 2022.

PKL yang saat ini berdagang di jalur pendestrian Malioboro rencana dipindah ke eks gedung Dinas Pariwisata DIY dan eks Bioskop Indra pada Januari 2022. Meski demikian, mereka mengaku hingga saat ini belum menerima sosialisasi terkait waktu pemindahan lapaknya.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma, Rudiarto, berharap pemindahan lapak para pedagang bisa dilakukan pasca-lebaran atau Idulfitri 2022. “Paling tidak memberi kesempatan teman-teman untuk beraktivitas di sana, untuk menutupi keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Serta menyiapkan segala sesuatu, mental dan sebagainya karena menempati suasana baru,” jelas Rudiarto.

Baca juga: Lapak Darurat Rampung, 1.700 PKL Malioboro Siap Relokasi Awal Januari

Sampai saat ini, Rudiarto menganggap belum semua sarana prasarana di lokasi baru rampung. Selain pembatas antarlapak yang belum dipasang, akses pintu dari sisi timur juga belum dibuka. Pembatas antarlapak dianggap penting lantaran berpotensi menjadi konflik antar pedagang.

Pemerintah juga perlu memastikan semua PKL pindah tanpa ada lagi yang berjualan di lorong atau jalur pedestrian Malioboro. Lantaran ini sifatnya bedol desa, sehingga semua harus berjalan serentak.

“Sehingga kami siap melaksanakan kalau semua komponennya siap,” kata Rudiarto. “Selain itu perlu menjadi perhatian utama bagi Pemerintah Kota Jogja dan DIY agar PKL bisa hidup seperti halnya hidup di lorong. Perlu ada kiat-kiat dari pemerintah mengundang wisatawan masuk ke shelter lapak pedagang.”

Baca juga: Begini Tanggapan Pengusaha Soal Relokasi PKL Malioboro

Anggota Tri Dharma yang berjumlah 920 pedagang akan pindah seluruhnya di shelter pedagang eks Dinas Pariwisata DIY. “Semoga tidak mengubah pendapatan di tempat baru. Semoga tidak hanya tampilan Malioboro tapi ekonomi kerakyatannya semakin baik juga, tidak memburuk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya