SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MAGETAN Sedimentasi Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur, pada 2019 semakin parah selama 20 tahun terakhir. Fungsi Telaga Sarangan sebagai penampungan air menjadi tidak maksimal.

Akibatnya, terjadi penurunan kapasitas tampungan air di Telaga Sarangan. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Magetan, saat ini tinggi permukaan air Telaga Sarangan hanya sekitar 24 meter. Padahal, dua dekade sebelumnya kedalaman Telaga Sarangan mencapai 36 meter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jadi, bisa dikatakan penurunan tinggi permukaan air Telaga Sarangan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir adalah 12 meter. Hal ini terjadi akibat sedimentasi yang tergolong parah.

“Sedimentasi mengakibatkan daya tampung air Telaga Sarangan berkurang,” terang Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Magetan, Yuli Iswahyudi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/9/2019).

Yuli Iswahyudi menambahkan sedimentasi Telaga Sarangan selama ini terjadi akibat erosi tanah yang berasal dari pegunungan. Selain itu, tumpukan sampah dari pengunjung, pedagang kaki lima (PKL), dan rumah tangga juga menjadi sumber lain sedimentasi. Sampah tersebut mengendap di dasar telaga.

Kondisi memprihatinkan tersebut bisa dilihat saat air Telaga Sarangan Magetan surut seperti di musim kemarau saat ini. Tumpukan sampah dan bibir telaga yang mengering terlihat jelas.

Selain erosi tanah pegunungan, sedimentasi lebih banyak disebabkan tumpukan sampah,” sambung Yuli Iswahyudi.

Sedimentasi tersebut berdampak pada penurunan kapasitas tampungan air telaga. Kondisi inilah yang mengakibatkan penurunan fungsi Telaga Sarangan Magetan sebagai penampungan air.

Saat ini, Dinas PUPR Magetan melakukan filterisasi air di Dam Ngluweng untuk menangani masalah sedimentasi di Telaga Sarangan. Cara ini dilakukan untuk meminimalisasi sedimentasi agar Telaga Sarangan tidak semakin dangkal.

Sampai saat ini, Dinas PUPR Magetan belum berani melakukan normalisasi telaga alami meski sedimentasi tergolong parah. Sebabnya, mereka tidak punya peralatan untuk mengeruk sampah dan tanah di dasar Telaga Sarangan.

Sebagai informasi, selain sebagai obek wisata, Telaga Sarangan juga berfungsi menampung air. Tampungan ini dipakai untuk mengairi lahan pertanian dan sumber air bagi PDAM di Magetan, Jawa Timur.

Sementara itu, kondisi Telaga Sarangan di musim kemarau panjang ini sangat memprihatinkan. Video viral yang beredar di media sosial memperlihatkan air Telaga Sarangan yang surut akibat kemarau panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya