SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sekolah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOSOBO – Sebanyak 27.181 anak usia 7-18 tahun di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) tidak mengenyam pendidikan, atau belum pernah sekolah dan tidak lagi bersekolah.

Hal itu diunkapkan Kabid Pemerintahan Sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten Wonosobo, Amin Purnadi, aat rapat koordinasi (rakor) lintas sektor membahas penanganan anak tidak sekolah (ATS) di Wonosobo, Jumat (8/10/2021).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Kami mengajak sejumlah organisasi perangkat daerah [OPD] untuk menekan angka anak tidak sekolah dengan mengangkat gagasan Program Mayo Sekolah,” ujar Amin, dikutip dari Antara, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: PJJ Banyak Kendala, Dinas Pendidikan Jateng Beri Pelatihan 4.000 Guru

Amin mengatakan Program Mayo Sekolah atau Ayo Sekolah ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Wonosobo. Tujuannya antara lain menangani anak tidak sekolah untuk kembali mengenyam pendidikan.

Rakor lintas sektor yang membahas penanganan ATS itu melibatkan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, Dinas Sosial Permasdes, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dinas PPKBPPA, dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Wonosobo.

“Forum rakor ini dalam rangka menyamakan persepsi perihal bagaimana upaya ke depan untuk mengatasi permasalahan ATS bersama-sama. Sehingga, pelaksanannya nanti tidak tumpang tindih serta bisa menyentuh sasaran yang tepat,” katanya.

Amin menambahkan setelah rakor itu pihaknya  segera menindaklanjuti dengan pemetaan data secara terpadu, sebelum kemudian berlanjut pada tahapan rencana aksi daerah.

Baca juga: Selain Mi Ongklok, Ini 5 Kuliner Laziz Khas Wonosobo

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Wonosobo, Sri Fatonah W.I., mengatakan penyebab tingginya angka ATS di Kabupaten Wonosobo. Salah satunya karena faktor geografis Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan dengan kontur tidak merata, sehingga anak sulit mengakses pendidikan.

“Kemudian juga masih ada desa dan dusun terpencil di Kabupaten Wonosobo dengan tingkat kesulitan beragam untuk mencapai sekolah terdekat, baik di jenjang SD, SMP maupun SMA,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya