SOLOPOS.COM - Ilustrasi racun. (iStock)

Solopos.com, SOLO -- Beberapa hari ini masyarakat dihebohkan dengan kasus pembunuhan menggunakan racun sianida dengan perantara sate di Bantul, DIY.

Sebenarnya bukan kali ini saja kasus pembunuhan dengan menggunakan racun di Indonesia. Tercatat ada empat kasus pembunuhan fenomenal yang memakai racun di Tanah Air.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga:  Transformasi Selvi Ananda: Dulu Putri Solo, Kini Jadi Ibunya Warga Solo

Berikut ini empat kasus yang dimaksud, sebagaimana Solopos.com rangkum dari berbagai sumber.

Kasus Pembunuhan dengan Racun

1. Pembunuhan Munir

Kasus pembunuhan Munir ini sempat bikin geger Tanah Air pada 2004 silam. Pasalnya, Munir meninggal dunia ketika melakukan perjalanan udara menuju Amsterdam dengan menaiki pesawat Garuda Indonesia.

Menurut penyelidikan kepolisian, kasus pembunuhan Munir ini menggunakan racun, tapi bukan dengan sianida, melainkan arsenik.

Baca Juga: Ibu Katolik dan Ayah Buddha, Ini Cerita Dian Sastro Pilih Memeluk Islam

Racun satu ini juga bersifat mematikan seperti sanida. Karena kasus ini, seorang pilot yang berada di dalam pesawat Munir, Pollycarpus Budihari Priyanto dinyatakan bersalah atas pembunuhan Munir.

2. Kopi Sianida Mirna

Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/Meli Pratiwi)
Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Kasus pembunuhan menggunakan racun sianida ini sempat menghebohkan masyarakat Indonesia pada 2016.

Mirna meninggal dunia setelah meminum es kopi Vietnam di sebuah kafe di Grand Indonesia pada 6 Januari 2016. Tim forensik menemukan zat beracun berupa sianida di sisa kopi Mirna.

Baca Juga:  Kasus Sate Beracun di Bantul: Aiptu Tomi dan Nani Apriliani Sudah Nikah Siri

Pihak kepolisian menetapkan Jessica Wongso sebagai pelaku pembunuhan Mirna. Bahkan, Jessica Wongso telah divonis 20 tahun kurungan penjara karena terbukti melakukan pembunuhan berencana dengan memberi racun sianida ke kopi Vietnam Mirna.

3. Pembunuhan oleh Pimpinan Padepokan Satrio Aji

Kasus pembunuhan yang menggunakan racun sianida ini terjadi di Kota Depok, Jawa Barat, yang mengakibatkan dua orang pria bernama Shendy dan Ahmad Sanusi meninggaln dunia.

Mereka meninggal setelah minum kopi yang dicampur sianida pada September 2016.

Baca Juga: Ini Dia Aiptu Tomi, Anggota Polresta Yogyakarta yang Jadi Target Sate Beracun

Pelakunya adalah pimpinan Padepokan Satrio Aji, yakni Anton alias Aji.

4. Sate Beracun di Bantul

Nani Aprilliani Nurjaman, 25, pelaku pengirim satai beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya, 9, saat dihadirkan di hadapan awak media di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021). (Jumali/Harian Jogja)
Nani Aprilliani, 25, pelaku pengirim satai beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya, 9, saat dihadirkan di hadapan awak media di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021). (Jumali/Harian Jogja)

Kepolisian Resort Bantul, menangkap, Nani Apriliani, 25, perempuan pelaku pengiriman satai beracun sianida yang membuat Naba Faiz Prasetya, 9, meninggal dunia.

Awalnya, Nani Apriliani hendak mengirimkan sate beracun kepada Aiptu Tomi melalui pengemudi ojol. Tetapi, pihak dari Aiptu Tomi enggan menerima paket tersebut.

Baca Juga: Profil Lengkap Pelaku Sate Beracun, Nani Apriliani yang Juga Pegawai Salon Kecantikan

Akhirnya sate beracun tersebut dimakan oleh keluarga pengemudi ojol yang bernama Bandiman. Nahasnya, anak dari Bandiman meninggal dunia sesaat setelah mengonsumsi sate beracun tersebut.

Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, butuh empat hari untuk mengungkap dan menangkap perempuan asal Majalengka, Jawa Barat tersebut. Sehari-hari pelaku adalah pegawai swasta. Adapun lokasi penangkapan pelaku di rumahnya, di sekitar Potorono, Sewon, pada Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: Bersejarah! Ini Menu Sahur Soekarno-Hatta Saat Malam Penyusunan Teks Proklamasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya