SOLOPOS.COM - Pengusaha Febrian Agung (kiri) menyedekahkan perusahannya, PT VSI kepada Ustaz Yusuf Mansur. (Thayyibah Channel)

Solopos.com, JAKARTA — Pengusaha muda asal Bandung, Jawa Barat, Febrian Agung menyedekahkan perusahaan miliknya, PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) untuk Pondok Pesantren Darul Quran.

Belakangan perusahaan tersebut dikembangkan Yusuf Mansur dengan branding Paytren. Paytren adalah aplikasi digital yang dapat digunakan sebagai sarana membayar berbagai tagihan mulai rekening listrik, PDAM, pulsa dan lain-lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terhadap keputusan Yusuf Mansur itu Febrian Agung mengakui dirinya cukup kecewa. Pasalnya, niat awal dirinya bersedekah tersebut memang untuk keperluan dakwah Ponpes Daarul Quran.

Baca Juga: Bisnis Paytren Yusuf Mansyur Dapat Sertifikat Syariah dari MUI

Ekspedisi Mudik 2024

“Tahun 2015 diminta untuk menyedekahkan. Kenapa sedekah semua? Ya pengin sedekah aja karena Allah. Kan Allah berkata fa amma bini’mati rabbika fahadits,” ujar Febrian saat diwawancarai wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama dan dikutip Solopos.com, Selasa (18/1/2022).

Febrian menyebut dirinya kurang teliti saat menyerahkan perusahaan yang ia rintis tersebut kepada Yusuf Mansur.

“Akadnya kan sedekahkan 100% untuk Daarul Quran, harusnya ke Daarul Quran. Wallahu a’lam saya tidak tahu diatasnamakan siapa setelah itu. Dana Paytren ternyata dipakai untuk….(tidak melanjutkan). Tapi sedihnya di situ. Kenapa tidak dipakai untuk pengembangan pesantren. Mungkin beliau berpikir dengan pengembangan seperti itu mau dapat yang lebih banyak, siapa tahu?” tuturnya.

Baca Juga: Akhirnya, Paytren Yusuf Mansyur Kantongi Izin OJK

Febrian berkisah tentang awal mula kerja sama dirinya dengan Yusuf Mansur. Ketika itu di tahun 2013 dirinya bertemu dengan dai kondang itu.

“Awalnya itu tahun 2013, saya punya link beliau (Yusuf Mansur) juga punya link. Diskusi dengan beliau, deal langsung dibikin,” ujar Febrian.

Pada tahun itu Febrian sudah mempunyai banyak karyawan di bidang informasi teknologi (IT) serta kantor dan peralatan. Karenanya tidak sulit untuk memulai kerja sama.

“Saya berpikir staf sudah ada, kapabel di bidangnya, kantor sudah ada, server juga sudah ada sehingga bisa langsung jalan,” katanya.

Febrian menjelaskan, di awal bisnisnya dirinya menjabat sebagai Komisaris Utama di PT VSI sedangkan Yusuf Mansur bertindak sebagai Direktur Utama. Ia mengakui, Yusuf Mansur yang banyak terjun ke lapangan.

Baca Juga: Kena Sanksi OJK, Yusuf Mansur Ubah Patungan Usaha Jadi Paytren

Bisnis di PT VSI itu awalnya menjual produk secara digital. Aneka produk ia jual melalui PT VSI antara lain Habspro yang dipakai untuk mengobati berbagai penyakit.

“Kalau jalankan bisnis seperti ini, orang masuk harus dapat barang yang ingin mereka inginkan. Daftar untuk perusahan gratis, beli produknya baru bayar. Tapi ternyata 2017 dapat izin e-money itu,” katanya.Berdasarkan kabar yang beredar, kini Paytren sedang terpuruk. Setelah melejit pada tahun 2017, bisnis Paytren mengalami masa suram. Sejumlah karyawan berencana menggugat karena belum mendapat gaji.

“Saya sekarang sedang dirumahkan. Ada banyak yang dirumahkan sampai bikin grup di WA. Saya pasti nuntut, gaji saya belum dibayar. Sudah pengaduan ke Disnaker, sudah bipartit. Tapi ya begitu,” kata salah satu karyawan PT VSI, Isaf kepada Sudarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya