SOLOPOS.COM - Nelayan di Cilacap gelar tradisi Sedekah Laut. (Bisnis-Dok. Pemprov Jateng)

Solopos.com, DEMAK — Sejumlah atraksi wisata di Jawa Tengah kembali ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Salah satunya adalah tradisi sedekah laut dan larungan kepala kerbau yang biasa digelar sebagaimana biasa dilakukan saat syawalan atau hari ketujuh Lebaran di Demak dan Jepara, Jateng.

Pemerintah Kabupaten Demak memutuskan untuk mengeluarkan larangan penyelenggaraan tradisi tahunan tersebut guna mengantisipasi melonjaknya pengunjung. Pasalnya, tradisi sedekah laut biasanya dihadiri ribuan orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Agus Kriyanto, menyatakan bahwa larangan tersebut telah disepakati oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Demak. “Meskipun terdapat beberapa wisatawan yang terlanjur sampai ke lokasi, namun kita sudah siapkan petugas dalam rangka pengawasan dan menyosialisasikan terkait penutupan tersebut,” jelas Agus dalam keterangan resmi, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga: Ini Tips Rumah Rapi & Bersih Jelang Lebaran

Sementara itu, di Kabupaten Jepara, seluruh objek wisata baik yang dikelola pemerintah, swasta, ataupun desa bakal ditutup pada Kamis (20/5/2021). Dalam Surat Edaran Bupati Jepara No.556/1915 disampaikan bahwa penutupan tersebut dilakukan untuk mencegah kerumunan pengunjung wisata.

Sama dengan tradisi sedekah laut di Demak, masyarakat Jepara juga mengenal tradisi pesta pada hari ketujuh Lebaran, termasuk larungan kepala kerbau ke tengah laut. Sejumlah tradisi pun digelar untuk memperingati hari tersebut. Seperti tradisi larungan kepala kerbau.

Diselenggarakan Terbatas

Arif Darmawan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jepara, menyampaikan bahwa meskipun objek wisata bakal ditutup, namun tradisi larungan kepala kerbau bakal tetap diselenggarakan secara terbatas.

Peserta larungan bakal dibatasi hanya 30 orang yang terdiri dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, dan tokoh masyarakat Kelurahan Ujungbatu. Sebelum melaksanakan larungan, peserta akan berziarah ke makam sejumlah tokoh masyarakat seperti Cik Lanang dan Mbah Ronggo Mulyo.

Baca Juga: Pendeta SAE Nababan Wafat, HKBP Berduka

Pemerintah Kabupaten Jepara bakal terus menyosialisasikan larangan tersebut kepada masyarakat. “Besok pagi akan kami lanjutkan sosialisasi kepada masyarakat terkait penutupan objek wisata ini. Harapannya, masyarakat memahami, mengerti, dan melaksanakan kebijakan dengan penuh kesadaran,” jelas Arif.

Selain sedekah laut larungan di Demak dan larungan kepala kerbau di Jepara yang terimbas Covid-19, pengusaha sektor pariwisata di Jawa Tengah mengeluhkan sejumlah pembatasan yang dilakukan pemerintah selama libur Lebaran. Selain mengurangi jumlah kunjungan wisatawan, dampak larangan tersebut juga berpengaruh pada tingkat okupansi kamar hotel.

Berdasarkan data Perhimpunan Restoran dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Jawa Tengah, selama libur Lebaran kemarin, okupansi kamar hotel di Jawa Tengah hanya berada di angka 15%.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya