SOLOPOS.COM - Ketua PBNU Said Aqil Siradj memberikan keterangan kepada wartawan terkait Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, JAKARTA — Ketum PBNU Said Aqil Siroj menyebut Israel tidak layak dikunjungi karena menjajah Palestina.

Ucapan Said yang tiba-tiba itu memantik pertanyaan apakah untuk menyinggung Yahya Cholil Staquf, tokoh NU yang pernah mengunjungi Israel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk diketahui, Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf kemungkinan bakal bersaing di bursa Ketua Umum PBNU dalam Muktamar Ke-34, 23-25 Desember 2021.

Baca Juga: JCW: Tak Elok Said Aqil Siradj Jadi Komisaris KAI 

Seperti dikutip Detik.com, Rabu (6/10/2021), Said Aqil Siroj mengungkap NU sempat ditawari untuk berkunjung ke Israel dua tahun lalu.

Namun tawaran itu ditolak Said Aqil atas alasan Israel yang tidak mau mengakui Palestina.

“Masalah kemandirian bahwa kita sama-sama NU dan presiden sama berpendapat menjaga kemandirian jangan sampai kita terpengaruh oleh kepentingan luar. Sikap Indonesia terhadap Palestina tetap jelas, keberpihakan ke Palestina. Selama Israel tidak mengakui negara Palestina, maka Indonesia tidak akan mengakui negara Israel secara politik. Ibu Retno (Menteri Luar Negeri) pun seperti itu, selalu mengatakan seperti itu,” kata Said Aqil kepada wartawan seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (6/10/2021).

Tolak Israel

“Dulu pendapat saya juga begitu waktu 2 tahun yang lalu, NU ditawari berkunjung ke Israel, saya tolak selama Israel belum mengakui Palestina saya tidak akan pernah.. kalau sudah saling mengakui ayo,” sambung Said Aqil.

Dalam pertemuan tadi, Said Aqil melaporkan soal hasil Munas dan Konbes NU yang menyepakati Muktamar NU digelar pada Desember 2021.

Jokowi sempat bertanya ke Said Aqil mengenai pelaksanaan Muktamar NU yang berpotensi melibatkan banyak orang.

Said Aqil menegaskan pelaksanaan Muktamar NU harus mendapatkan izin dari Satgas Covid-19.

Siap Maju Lagi

“Presiden pun agak tanda tanya apakah sudah mungkin melihat kondisi Covid masih seperti ini apalagi di Lampung, ya nanti kita lihat Pak. Itu pun dengan syarat memperhatikan prokes dan izin dari satgas nasional dan lokal,” ujar Said Aqil.

Said Aqil mengaku diminta lagi menjadi Ketum PBNU oleh sejumlah kiai.

Baca Juga: Temui Dubes Palestina, Ketum PBNU: Menurut Al-Qur’an, Israel akan Kalah 

Kendati demikian, dia mempersilakan kader-kader NU lain untuk berkompetisi.

“Pokoknya silakan kompetisi kader-kader NU yang mau maju, silakan maju beberapa kiai sepuh antara lain Tuan Guru Turmudzi Lombok, Kiai Hasan Cirebon Kiai Muhtadi Banten meminta kepada saya agar maju lagi, kiai-kiai sepuh dan beberapa teman,” ujar Said Aqil.

Meski belum secara resmi mendeklarasikan diri maju menjadi Ketum PBNU, Said Aqil menyatakan siap jika banyak diminta oleh sejumlah pihak.

Sebagai kader, Said Aqil mengatakan harus selalu siap.

“Kalau banyak permintaan ya saya siap dong, yang namanya kader kalau sudah banyak permintaan siap. Walaupun sampai sekarang saya belum declare secara resmi, tapi permintaan sudah sangat banyak,” ujar Said Aqil.

“Tapi bapak siap,” tanya wartawan.

“Siap aja kenapa nggak siap? Kalau untuk NU siap,” jawab Said Aqil.

Yahya ke Israel

Yahya Cholil Staquf yang juga menjadi kandidat kuat Ketum PBNU pernah menghadiri serangkaian acara di Israel.

Yahya Cholil menjadi pembicara di forum American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Israel yang dihadiri 2.400 orang.

Dia kemudian memberi kuliah umum di The Truman Institute di Israel pada Rabu (13/6/2018).

Baca Juga: Alhamdulillah, Ketum PBNU Said Aqil Siroj Sembuh dari Covid-19 

Setelah itu, Yahya Staquf bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Gus Yahya, sapaannya, mengaku sedang melakukan upaya memperkuat gerakan perdamaian lewat kunjungannya itu.

“Upaya saya ini mengajak atau memperkuat gerakan perdamaian di tingkat akar rumput di masyarakat menjadi konsensus sosial. Semua orang mau perdamaian,” kata Gus Yahya dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, yang tayang pada Kamis (21/6/2018).

Jalan Kasih Sayang

Saat jadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel, Gus Yahya berbicara soal jalan ‘rahmah’ atau kasih sayang.

Dia mengajak dunia memilih jalan tersebut.

“Kalau ini menjadi konsensus sosial, aspirasi fundamental dari seluruh masyarakat, maka kita harapkan ini akan menjadi penentu dari perilaku pemerintahnya dalam pergaulan internasional,” tutur Gus Yahya.

Gus Yahya juga bicara dalam sesi lain dengan jumlah peserta yang lebih sedikit.

Menurut dia, dalam kunjungannya ke Israel itu, intinya adalah mengajak orang mengubah pola pikir.



“Saya juga katakan kepada teman-teman Yahudi di sana bahwa bukan hanya mindset umat Islam yang harus berubah, mindset Yahudi harus berubah, mindset pemerintah Israel juga harus berubah. Kalau tidak berubah, tidak akan ada gunanya,” tutur dia.

Dua Kandidat

Ketua PWNU DKI Syamsul Maarif mengatakan saat ini kandidat kuat sebagai Ketum PBNU adalah Said Aqil Siroj dan Yahya Staquf.

“Ada dua calon yang sudah menguat, satu Kiai Said Aqil Siroj sebagai incumbent, Yahya Staquf itu. Kalau Yahya Staquf itu memang sudah declare, tetapi kalau Kiai Said siap maju karena diminta oleh banyak wilayah karena dianggap membawa NU lebih bagus, terutama di dunia pendidikan,” kata Ketua PWNU DKI Syamsul Maarif kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).

Perihal mekanisme pemilihan Ketua Umum, Syamsul mengatakan sempat muncul perbedaan pendapat di Munas dan Konbes NU 2021.

Menurut dia, mayoritas setuju Ketua Umum dipilih oleh pemilik suara yang sah, yaitu PWNU dan PCNU.

“Kalau untuk Ketua Umum memang kemarin sempat perbedaan pendapat, tapi masih mayoritas memilih dipilih secara one man one vote,” ujar Syamsul.

Selain itu, Syamsul menjelaskan Muktamar Ke-34 NU itu nantinya harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Sebab, kata dia, muktamar bakal dihadiri banyak orang.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya