SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo meminta pemerintah pusat, dalam hal ini Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, memperbaiki data yang menyebut Solo memiliki 7.354 kasus positif aktif.

DKK memastikan data itu tidak benar dan tidak masuk akal. Saat ini, tren jumlah kasus positif Covid-19 cenderung turun dan kasus positif aktif tinggal 620 orang. Jumlah itu terdiri atas 117 pasien positif yang dirawat di RS dan 503 orang yang menjalani isolasi mandiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

DKK khawatir jika data Satgas Covid-19 Nasional itu tidak dibetulkan akan menimbulkan kontroversi. Apalagi saat ini, Pemkot Solo tengah menggiatkan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Nasional Sebut Ada 7.000 Kasus Positif Aktif Di Solo, Cek Faktanya!

“Ini menjadi pembelajaran bagi semua. Karena data itu akan bicara tentang kami. Solo ini trennya sudah turun. Kalau kasus aktifnya sampai 7.000-an, rumah sakit bakal kolaps,” ungkapnya, Jumat (26/2/2021).

Faktanya, kata perempuan yang akrab dengan sapaan Ning itu, saat ini tingkat keterisian bangsal isolasi pasien Covid-19 jauh menurun. Banyak bed isolasi yang kosong. Bahkan rumah sakit sampai meminta agar ruang isolasi yang kosong bisa dialihfungsikan untuk merawat pasien non-Covid-19.

Selain itu, Ning menyebut kasus positif aktif di Jawa Tengah secara keseluruhan tidak sampai 7.000 orang. Karena aneh jika Solo disebut memiliki 7.354 kasus aktif. Terlebih lagi, kasus Covid-19 Solo masih di bawah Semarang yang merupakan ibu kota provinsi.

Baca Juga: Masih Pandemi, Karanganyar Berangkatkan 95 TKI Ke Luar Negeri Sejak September 2020

Bed Isolasi Banyak Yang Kosong

“Kalau datanya benar, berarti Solo jadi ibu kota provinsi. RS juga kaget karena bed isolasi mereka banyak yang kosong dan dialihfungsikan untuk merawat pasien non-Covid-19,” imbuhnya.

Senada dengan Ning, Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, juga mengaku tidak tahu dari mana Satgas Covid-019 pusat memperoleh data kasus Covid-19 Solo.

“Saya enggak tahu mereka dapat data dari mana. Kalau 7.000-an, itu jelas bukan akumulasi karena akumulasi kami sudah 9.000-an. Kemudian, kasus aktif kami sudah melandai. Banyak yang sudah sembuh,” katanya, Jumat siang.

Baca Juga: Baru Dilantik, Gibran Wali Kota Solo Langsung Kasih PR Ke Sang Istri Selvi Ananda

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 pusat menempatkan Solo pada peringkat pertama dari 10 kabupaten/kota dengan jumlah kasus positif aktif tertinggi di Indonesia. Saat ini, Solo disebut memiliki 7.354 kasus aktif.

Hal ini disampaikan juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam keterangan pers melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (25/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya