SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Solopos.com, SOLO—Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan reshuffle sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju merupakan bentuk konsolidasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari potensi lawan politiknya.

Rocky menyebut masuknya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dimaksudkan agar partai tersebut tidak mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelang kontestasi Pilpres 2024. Jokowi juga dinilai memasang filter habis-habisan supaya Anies Baswedan tidak lolos dalam persaingan dengan calon presiden pilihannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini terlihat dari dicopotnya Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil. Menteri yang digantikan oleh Hadi Tjahjanto itu, kata Rocky, adalah orangnya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memberikan dukungan kepada Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet: Zulkifli Hasan Mendag, Hadi Tjahjanto Menteri ATR

“Kalau yang menggantikannya (Mendag Muhammad Lutfi) adalah PAN, kan itu kalau kita lihat sesuatu sangat politis karena PAN sangat berpotensi mendukung Anies. Kalau PAN misalnya ngambek perginya ke Anies. Sekarang Anies diasuh oleh Jusuf Kalla. Itu menarik sebetulnya. Setahu saya Sofyan Djalil ada di blok Jusuf Kalla, terlihat bahwa seluruh potensi Jusuf Kalla dukung Anies dibatalkan oleh reshuffle,” ujar Rocky Gerung dalam dialog bersama wartawan senior Hersubeno Arief dari Forum News Network di akun YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (15/6/2022), seperti dilihat Solopos.com.

“Pak Jokowi tentu ingin menghalangi Anies, cara yang paling mudah adalah satu orangnya king maker yaitu Pak Jusuf Kalla di kabinet  yang potensial yaitu Sofyan Djalil yang kedua PAN yang tetap ada koneksi dengan Pak Jusuf Kalla karena dua-duanya sama ingin cari figur baru dan Anies (figurnya), ketemunya di situ,” paparnya.

Rocky menyatakan reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi dengan melantik dua menteri dan tiga wakil menteri menggambarkan bagaimana mantan Wali Kota Solo itu mengalami kesulitan balancing. Semua kekuatan politik koalisi pemerintah diberikan jatah baik sebagai menteri maupun wakil menteri.

Baca Juga: Dilantik Jadi Menteri Perdagangan, Ini Janji Pertama Zulkifli Hasan

Menurut Rocky tidak ada yang signifikan dalam reshuffle kemarin. Bahkan Rocky menyebutnya sebagai reshuffle cicilan atau sebatas reposisi. “Ini reshuffle cicilan…siapa yang masih ngoceh dikasih jabatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya