SOLOPOS.COM - KR, 22, warga Banjarsari, Solo, menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi setelah berkomentar bernada negatif tentang ambulans di Mapolsek Jebres Sabtu (10/7/2021) malam. (Istimewa/Pedas)

Solopos.com, SOLO — Seorang pemuda berinisal KR, 22, asal Banjarsari, Solo, dibawa ke Polsek Jebres, Sabtu (10/7/2021), gara-gara komentarnya di Facebook yang menyebut ambulans disuruh jalan hanya untuk menakut-nakuti.

Setelah proses mediasi Persatuan Driver Ambulans Soloraya (Pedas), pemuda itu akhirnya meminta maaf dan membuat surat pernyataan di hadapan polisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

KR mengunggah komentar bernada negatif pada unggahan tentang mobil ambulans yang dilempari batu di Purwosari, Solo, Jumat (9/7/2021) dini hari lalu.

Baca Juga: Berlanjut, Jl Slamet Riyadi Solo Ditutup Sampai 20 Juli 2021!

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam komentarnya, KR menulis, “ambulan kosong kon mubeng-mubeng dinggo medeni wargane ben dikiro sing kenek corona ben dino positif tambah terus. Sory ra ngefek neng kampungku, ambulan wae kon lewat ngarep omahku sopire tak jak mletre sopire tak kek i vaksin.”

Ketua Persatuan Driver Ambulans Soloraya (Pedas), Nanang Khoironi, kepada wartawan, Minggu (11/7/2021), mengatakan setelah mengetahui komentar itu, para driver ambulans meminta klarifikasi pemilik akun tersebut.

Pemuda yang berkomentar negatif tentang ambulans itu lantas dibawa ke Mapolsek Jebres, Solo, untuk mediasi. Akhirnya, pemuda itu minta maaf dan menandatangani surat pernyataan bermaterai.

ambulans jebres solo
Komentar negatif yang diunggah pemuda asal Banjarsari, Solo, di Facebook. (Istimewa)

Baca Juga: Gara-Gara Hoaks, Ambulans di Soloraya Kena Teror 4 Kali dalam 3 Hari

Konsekuensi Hukum

“Dia sudah mengakui salah dan siap menerima konsekuensi hukum jika mengulangi lagi. Sudah selesai setelah menandatangani surat pernyataan,” papar Nanang.

Ia menambahkan saat mediasi, pemuda itu mengaku melihat ambulans kosong menyalakan sirene dan strobo sekitar dua hari lalu. Padahal, ambulans itu sedang menjemput pasien ke rumah. Sirene dan strobo menyala agar penanganan pasien bisa lebih cepat.

“Kata dia sopir mau diajak mletre dan diberi vaksin. Setelah saya tanya mletre itu artinya diajak mabuk [minuman keras],” papar Nanang.

Baca Juga: Ada Pelemparan Ambulans Covid-19, MCCC Kawal Tim Kamboja

Sementara itu, Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan persoalan komentar negatif soal ambulans itu sudah selesai.

Polisi memediasi dua pihak dan berakhir dengan surat pernyataan di Mapolsek Jebres. Ia berharap hal serupa tidak terjadi lagi di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya