SOLOPOS.COM - Deva Bagus mampu mengumpulkan tiga medali Internasional dan satu medali tingkat provinsi dalam sebulan Rabu (6/7/2022). (Istimewa/Deva Bagus)

Solopos.com, PONOROGO — Kemampuan Deva Bagus Setyo Wicaksono dalam seni bela diri Jiu-Jitsu sudah tidak diragukan lagi. Dalam kurun waktu satu bulan, dia mampu mengumpulkan tiga medali dalam kompetisi internasional dan satu medali tingkat provinsi.

Selama Juni 2022, pemuda berusia 19 tahun itu berhasil mengantongo medali dari Jiu-Jitsu South East Asian (SEA) Internasional Open 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia (9/6/2022). Dalam kompetisi itu, Deva memperoleh dua medali emas sekaligus. Juara satu newaza kelas under 64 kg dan juara satu newaza kelas absolute.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

‘’Saya juga mendapatkan penghargaan peraih kuncian tercepat,’’ kata warga Kelurahan Purbosuman, Kecamatan Ponorogo itu, Rabu (6/7/2022).

Bukan hanya itu, pada 17 Juni 2022, Deva bersama Timnas Jiu-Jitsu juga mengikuti kompetisi di Thailand Open Grand Prix 2022 World Ranking JJAU.

Baca Juga: Keran Ekspor ke China Dibuka, Madiun Kirim 162 Ton Chip Porang

Dalam kompetisi itu, Deva mendapatkan medali perunggu untuk kategori newaza kelas under 62 kg. Pertandingan kelas Internasional itu diikuti 15 timnas dari 10 negara.

Anak kedua dari tiga bersudara itu juga turut andil dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim di Lumajang, Selasa (28/6/2022). Deva mampu meraih satu medali emas dikategori newaza under 62 kg.

Dia juga mampu mengalahkan semua lawannya dengan submission, bukan dengan menang poin. Deva mengaku sudah mengunci lawan mainnya sebelum pertandingan selesai.

‘’Jadi semua lawan menyerah,’’ ucapnya.

Baca Juga: Segarnya Es Dawet Pecel Ponorogo, Sensasi Rasa Manis & Pedas Jadi Satu

Sebagai warga Ponorogo, Deva mengaku senang bisa mewakili Pengurus Besar Jiu-Jitsu Indonesia (PBJI) Ponorogo dalam pertandingan Porprov Jatim tersebut. Meskipun sudah sering bertanding di kejuaraan Internasional, dia tidak meremehkan sedikit pun pertandingan ini.

‘’Soalnya, pertandingan pertama Porprov Jatim kemarin itu lawannya dari Sidoarjo, dia cukup ulet, tapi untungnya saya bisa submission, ‘’ ujarnya.

Deva mengatakan PBJI Ponorogo mengadakan latihan selama enam bulan untuk persiapan Porprov Jatim. Namun, Dia hanya bisa mengikuti latihan hanya satu bulan setengah lantaran fokus pertandingan Internasional di Malaysia dan Thailand.

Baca Juga: Laka Beruntun Truk Tabrak 2 Kendaraan di Ponorogo, 1 Orang Meninggal

Dengan waktu yang singkat itu, Deva juga sempat memberikan materi kepada teman-temannya yang akan bertanding di Porprov. Yakni, materi yang dia dapatkan ketika latihan di PBJI Pusat.

‘’Saya berikan materi latihan yang pernah saya dapat, supaya teman-teman PBJI Ponorogo juga ikut berkembang,’’ bebernya.

Menurut Deva, PBJI Ponorogo cukup bagus dalam memberikan pelatihan untuk ajang Porprov Jatim. Mulai dari latihan fisik, teknik, dan strategi. Namun, ada materi yang kurang, yaitu cara mencari posisi atau membalikkan musuh. Sebab, selama dia ikut Porprov Jatim, teknik yang digunakan hampir semua atlet masih Jiu-Jitsu tradisional.

Baca Juga: Imbas Wabah PMK, Penjualan Kambing Kurban di Madiun Anjlok

‘’Beda dengan ketika internasional, semua teknik sudah lebih berkembang,’’ terangnya.

Dengan segala prestasi yang diraihkan, kini Deva digandeng PBJI Pusat untuk mempersiapkan Asian Games 2022 di Hanoi, China dan Sea Games 2023 Kamboja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya