SOLOPOS.COM - Ilustrasi aparat Densus 88 Antiteror. (Antara-Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Rumah SH, 51, di Desa Bono, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, sering didatangi orang tak dikenal selama dua hari terakhir. SH pun ditangkap  tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (2/4/2021).

Pria kelahiran Klaten, 8 Jannuari 1970 itu ditangkap selepas menunaikan salat subuh di Masjid Sajidin desa setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ditangkap saat Subuh di masjid yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya. Lalu sore harinya ada penggeledahan di rumahnya. Yang menjadi saksi pak carik. Penggeledahan berlangsung dari Ashar hingga Magrib. Sehari-hari, yang bersangkutan menjadi pendakwah. Orangnya baik. Saya pribadi enggak curiga sama sekali. Kasus Pak SH apa, saya juga kurang tahu pasti,” kata Kepala Desa (Kades) Bono, Kecamatan Tulung, Bakdiyono, saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (3/4/2021).

Baca juga: 3 Warga Klaten Beda Kecamatan Diciduk Tim Densus 88 Antiteror

Salah seorang tetangga SH, yakni Agus Sunarna, 55, mengatakan rumah SH sering didatangi orang tak dikenal hingga malam hari.

Saat penangkapan tak ada perlawanan. Sebelum ditangkap itu, memang banyak orang tak dikenal sering melintas di sini dua hari lalu. Banyak yang war-wer ke sini hingga malam hari. Kami tak tahu mereka siapa, yang jelas bukan warga sini,” katanya.

Baca juga: Warung di Sragen Ini Gratiskan Soto Setiap Jumat, Mau Coba?

Selain menangkap SH, tim Densus 88 juga menggeledah rumah SH. Penggeledahan tersebut sempat disaksikan tokoh masyarakat setempat, yakni ketua RT 001 Bono, Sugiyo, dan ketua RW setempat.

“Hasil penggeledahan itu, ada 40 item yanh dibawa tim Densus. Di antaranya ada buku, catatan-catatan, proposal, dan lainnya. Pak SH itu teman kecil saya. Saya dan Pak SH sempat duduk di bangku SDN 1 Bono. Waktu itu, Pak SH sering dapat juara kelas. Dia pernah peringkat I. Sedangkan saya peringkat II. Dia orangnya pintar. Kalau secara pergaulan, yang bersangkutan baik. Tak ada yang mencurigakan. Sedianya, Pak SH ingin mendirikan pondok pesantren di sini. Di sini sudah mendirikan Yayasan Tunas Harapan Klaten yang berdiri 2019. Kalau TPQ-nya Pak SH sudah ada 100-an anak yang belajar di sana,” katanya.

Penggeledahan tersebut menjadi tontonan warga. Namun, warga tidak boleh mendekat ke lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya