SOLOPOS.COM - Tersangka perampok dan pembunuh di gudang rokok di Jl. Brigjend Sudiarto, Joyotakan, Serengan, Solo, RS alias S, 21, memperagakan adegan membawa brankas curian menggunakan sepeda motornya saat rekonstruksi, Selasa (30/11/2021). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Sebelum dihabisi nyawanya, satpam gudang rokok di Serengan, Solo, sempat memberi perlawanan dengan hanya bermodal hanger atau gantungan baju.

Penyidikan kasus perampokan dan pembunuhan di gudang rokok di Jl. Brigjend Sudiarto Joyotakan, Serengan, Solo, oleh tim penyidik Satreskrim Polresta Solo mengungkapkan adanya fakta baru bahwa korban, Suripto, sempat melarikan diri atau bersembunyi dari kejaran tersangka. Lokasi persembunyian korban berada di salah satu kamar mandi tempat kerjanya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun tersangka terus mengejar korban dan mendobrak pintu kamar mandi atau toilet. “Pada saat korban masuk ke salah satu kamar mandi untuk melarikan diri, berlindung, terjadi dobrakan pintu oleh tersangka. Kemudian pintu itu menjatuhi korban,” terang Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Selasa (30/11/2021.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Sadis, Perampok & Pembunuh Satpam Gudang Rokok di Solo Jalani 69 Adegan

Lantaran tidak bisa lagi bersembunyi, korban kemudian melakukan perlawanan terhadap tersangka. Korban menggunakan alat seadanya untuk menyelamatkan diri dari serangan tersangka, yaitu hanger atau cantelan pakaian. Namun upaya korban sia-sia. Dia terjatuh setelah terkena pukulan di bagian dada oleh tersangka.

Sejurus kemudian tersangka memegang rambut korban dan berkali-kali memukulkannya ke lantai. Aksi tersebut langsung membuat korban tak berdaya. “Jadi bila kemarin ditemukan hanger di TKP, itulah alat yang digunakan korban untuk melakukan perlawanan terhadap tersangka,” papar eks Kapolres Karanganyar tersebut.

Baca Juga: Perampok yang Bunuh Satpam Gudang Rokok di Solo Ternyata Banyak Utang

Menurut Ade daLam pergumulan itu korban sempat menarik sebo atau penutup wajah yang dipakai tersangka. Sehingga korban bisa mengenali sosok penyusup yang memasuki gudang dan mengincar nyawanya. Setelah melakukan perlawanan semampunya, korban akhirnya tergeletak tak berdaya dengan luka di bagian kepala.

Setelah melumpuhkan korban, tersangka kemudian masuk ke ruang penyimpanan brankas. Dengan menggunakan troli yang diambil tersangka dari tempat penyimpanannya, brankas tersebut dibawa keluar, menuju sepeda motor. Selanjutnya korban mengangkut brankas itu menggunakan sepeda motor Honda GTR miliknya.

Baca Juga: Terkuak, Perampok Gudang Rokok Solo Buang Brankas ke Sungai di Wonogiri

Sebelum meninggalkan lokasi gedung, tersangka sempat mengecek kondisi korban yang tergeletak. Saat itu korban diketahui masih hidup dan sempat merintih meminta tolong kepada tersangka. Tapi rintihan itu diabaikan tersangka yang kemudian meninggalkan lokasi dengan membawa brankas berisi uang sekira Rp310,1 juta.

Sesampai di kediamannya, tersangka lantas membuka brankas tersebut menggunakan peralatan seperti palu, betel dan linggis. Setelah berhasil membuka brankas itu, tersangka mengambil uang di dalamnya sebanyak Rp310,1 juta dan membuang brankas ke sungai. Sungai tersebut terletak tidak jauh dari kediaman tersangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya