SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, melakukan penandatanganan dengan Bank Jateng terkait pemasangan tapping box di sejumlah tempat usaha di Salatiga, Senin (24/8/2020). (Solopos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SALATIGA – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga akan memasang 45 alat monitoring transaksi usaha, atau tapping box. Ini guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak.

Direktur Bank Jateng Salatiga, Erna Setyawati, mengatakan 45 tapping box itu nantinya akan dipasang di mesin kasir pada sejumlah tempat usaha. Dengan adanya tapping box itu, Pemkot Salatiga bias menghitung potensi pajak yang dihasilkan dari transaksi di tempat usaha itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data dari tapping box, lanjut Erna nantinya akan terhubung dengan server milik Pemkot Salatiga. Dengan demikian, Pemkot Salatiga pun bisa melihat potensi pajak yang terjadi di tempat usaha tersebut.

“45 titik pemasangan tapping box akan kita siapkan. Di pasang di mana saja? Nanti akan kami survey bersama Badan Keuangan Daerah [BKD] Kota Salatiga. Kami juga sudah mengeluarkan biaya Rp250 juta untuk sewa. Nanti, Pemkot dan wajib pajak [WP] tinggal memakai saja,” ujar Erna saat membuka kegiatan penandatanganan kerjasama antara Pemkot Salatiga dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Salatiga di Hotel Laras Asri, Senin (24/8/2020).

Alamak! Indonesia Banjir Karpet dan Sajadah Impor, Harganya Lebih Murah 40%

Peralatan tapping box nantinya juga bias mendeteksi WP yang berperilaku kurang baik. Menurut Erna, hal itu sangat baik untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan melakukan layanan perbankan.

“Apabila ada WP yang nakal akan kelihatan, jam berapa mereka mematikan alatnya[tapping box]? Tanggal berapa akan terdekteksi. Nanti akan kami koordinasikan dengan Pemkot apabila ada WP yang nakal. Hal ini memang harus diawasi agar berimbas pada optimalisasi pendapatan, terutama pajak daerah,” jelasnya.

Pesawat BJ Habibie Nyangkut di Gardu Tol Semarang

Rp29 Miliar

Erna menambahkan untuk dinas terkait yang mempunyai UMKM binaan agar biss mengajukan penyertaan modal usaha UMKM. Dari pusat, pihaknya menyebut telah ada gelontoran dana mencapai Rp29 miliar untuk pemulihan ekonomi di Salatiga.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan koperasi, UMKM, maupun pedagang untuk menggerakan ekonomi. Di masa pandemi, UMKM harus bias terus berkembang dan menjual hasilnya baik secara online maupun offline,” imbuh Erna.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, menyambut baik kerja sama terkait tapping box tersebut. Ia menilai keberadaan perbankan sangat membantu perekonomian masyarakat di Salatiga.

Tekan Angka Pengangguran, Kementerian PUPR Percepat Penyaluran Program Padat Karya Tunai

“Segera kami intruksikan kepada Pemkot lewat kepala BKD untuk menindaklanjuti kerja sama ini, agar masyarakat bias mendapatkan manfaatnya,” kata Yuliyanto.

Penempatan tapping box, Menurut Yuliyanto sangat luar biasa pemanfaatannya. Sangat efisien dan efektif dalam mengontrol restribusi yang nantinya akan berimbas ke pendapatan daerah.

“Akan kita kawal [tapping box], sehingga sinergi dan kerja sama bisa baik untuk meningkatkan PAD Salatiga,” bebernya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya