SOLOPOS.COM - Siswa kelas IX SMP Negeri 7 Solo berjalan dengan menjaga jarak aman saat pulang meninggalkan sekolah seusai mengikuti Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, Rabu (24/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Sebagian SMP Kota Solo peserta uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM belum melanjutkan ke fase kedua. Hal itu lantaran kebiasaan siswa sekolah itu dengan kenormalan baru belum terbentuk.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dwi Ariyatno, menyampaikan hal tersebut sebagai bagian evaluasi PTM fase I.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini PTM uji coba mamasuki fase II, tapi ada sekolah yang belum bisa melanjutkan ke fase ini. Mereka masih mengulang fase I karena pihak sekolah menilai kebiasaan siswa dengan kenormalan baru belum terbentuk,” ujarnya, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Heboh Broadcast Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Via Google Form Di Solo, Cek Faktanya!

Sebagai informasi, uji coba PTM fase I diikuti siswa Kelas IX SMP Kota Solo dengan durasi tiga jam pelajaran (120 menit) tanpa istirahat. Sedangkan pada fase II, jumlah jam pelajarannya ditambah menjadi lima dengan sekali waktu istirahat.

Jumlah siswanya selain kelas IX akan ditambah dengan Kelas VIII yang memulai sekolah tatap muka selama jam pelajaran (120 menit) tanpa istirahat.

Menurut Dwi, Disdik tidak mempermasalahkan keputusan sekolah menunda fase II uji coba PTM ini. Sebab yang terpenting dari uji coba ini justru adalah perubahan kebiasaan siswa sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Dari Faroka Sampai Jurug, Ini 7 Lokasi Penyekatan Arus Mudik Solo

“Itu haknya sekolah, tidak masalah menunda fase. Yang terpenting kebiasaan siswa ini berubah menyesuaikan kenormalan baru saat pandemi Covid-19. Artinya kalau kebiasaan ini dirasa belum bisa diubah, ya harus diperbaiki lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu hasil evaluasi lainnya dari uji coba PTM SMP Kota Solo adalah banyak siswa batal ikut karena orang tua tidak bisa mengantar jemput.

Kesanggupan Orang Tua

Dwi mengakui dalam uji coba PTM ini salah satu poin persyaratannya adalah kesanggupan orang tua mengantar-jemput siswa tepat waktu.

Baca Juga: Selain Manahan, Ini 6 Titik Konsentrasi Penjual Takjil Ramadan Di Solo

Siswa masih dilarang menggunakan kendaraan umum untuk berangkat dan pulang sekolah. Hal ini untuk menghindari kontak fisik dengan orang asing dan menimbulkan risiko tertular Covid-19.

“Banyak orang tua yang memberikan izin anaknya ikut uji coba PTM ini. Tapi saat mereka harus mengantar jemput sendiri, banyak yang tidak bisa karena mungkin ada tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya.

Solusi sementara atas masalah ini, siswa peserta uji  coba PTM SMP Kota Solo yang rumahnya relatif dekat boleh berangkat sendiri dengan berjalan kaki atau bersepeda.

Baca Juga: Blusukan Ke Keprabon Solo, Selvi Ananda Ajak PUS Ikut KB

Sedangkan siswa yang rumahnya jauh dan tidak ada yang mengantar-jemput, sementara masih mengikuti kegiatan belajar daring dari rumah.

Dinas masih mencari alternatif solusi dengan pihak lain di Pemkot Solo untuk masalah pengantaran dan penjemputan siswa ini. Misalnya menggunakan ojek online atau kendaraan umum namun dengan ketentuan-ketentuan khusus.

“Untuk mobilitas siswa dengan ojek online atau angkutan umum masih akan dibahas ketentuan-ketentuannya,” imbuh Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya