SOLOPOS.COM - Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Brad Binder (kanan) memacu kecepatan sepeda motornya saat sesi latihan bebas 2 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). Ajang balapan MotoGP seri kedua 2022 tersebut berlangsung pada 18-20 Maret 2022. (Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, LOMBOK – Sirkuit Mandalika telah menjalani tugas awal sebagai lintasan balap MotoGP. Sebelumnya, aspal Sirkuit Mandalika baru saja mengalami pengaspalan, sekitar sepekan menjelang gelaran seri II MotoGP 2022.

Saat tes pramusim beberapa 11-13 Februari 2022, banyak pembalap yang mengeluhkan lintasan utama Sirkuit Mandalika. Mereka merasa aspal lintasan Sirkuit Mandalika kotor, banyak kerikil yang lepas dan kurang daya cengkeram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Diggia Anggap Sirkuit Mandalika Rumah Kedua Tim Gresini, Kenapa?

Kini setelah diaspal ulang dari tikungan 17 hingga tikungan 5, para pembalap kembali menjajal kualitas aspal Sirkuit Mandalika pada sesi latihan bebas MotoGP, Jumat (18/3/2022).

Pebalap Tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menyebut kondisi aspal Sirkuit Mandalika jauh lebih baik setelah sebagian lintasan diaspal ulang menjelang Grand Prix of Indonesia, akhir pekan ini.

Dampak dari hal itu, ia tampil sebagai yang tercepat di kedua sesi latihan bebas pada Jumat setelah mencetak lap terbaik 1 menit 31,608 detik di FP2.

Baca juga: MotoGP Mandalika bakal Disuguhi Manuver Jupiter Aerobatic Team

“Terasa berbeda, kali terakhir saat tes pramusim batu-batu terlempar, kali ini [serpihan] lebih kecil, jadi ini lebih baik,” kata Quartararo menanggapi kondisi aspal sirkuit di pesisir selatan Lombok itu.

“Saya tidak tahu secara pasti karena di sejumlah area Anda merasakan grip, di bagian lain tidak. Jadi harus dilapisi dengan karet ban karena di area membalap yang ada karetnya terasa baik tapi di zona pengereman gripnya tidak terlalu bagus. Benar-benar dua grip yang berbeda di aspal yang sama.”

Quartararo juga menyebut racing line kali ini jauh lebih baik, apalagi sebelum motor-motor MotoGP mengaspal untuk latihan, lintasan telah disapu oleh para pebalap ATC, Moto3 dan Moto2.

“Sekarang di sini ketika Anda keluar, Anda masih bisa mengendalikannya tapi ketika di tes [pramusim] Anda harus melaju lurus, tidak banyak keputusan yang bisa diambil ketika keluar jalur. Tapi di sini jika Anda melebar, Anda jangan mendorong terlalu banyak dan Anda masih bisa berbelok.”

Hal senada diungkapkan rekan satu timnya, Franco Morbidelli, yang menjadi pembalap tercepat kedua di sesi FP2.

“Hari ini saya sempat melaju di belakang pembalap lain, namun saya tidak terkena lontaran batu, jadi saya bisa bilang ini lebih baik,” kata Morbidelli.

Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Helm Pembalap Dimotif Batik dan Aksara Jawa

Setelah trek diguyur hujan pada pagi hari, sepuluh pembalap teratas di FP1 dipisahkan jarak kurang dari satu detik. Akan tetapi, margin di antara mereka lebih ketat mengingat kondisi lintasan yang kering di awal FP2.

Sesi latihan siang yang begitu ketat menyaksikan catatan 18 pembalap teratas berjarak kurang dari satu detik di saat semua pebalap mampu tampil lebih kencang dari penampilan mereka pada sesi latihan pagi.

Pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini, sementara ini memegang kendali klasemen pembalap berkat kemenangan perdananya di MotoGP saat merebut podium teratas di Qatar. Bastianini dengan motor Ducati GP21 terbukti menjadi salah satu ancaman serius para rival setelah start musim yang menjanjikan.

Sementara itu, juara bertahan Quartararo ingin melupakan hasil buruk di Qatar di mana ia hanya mampu finis P9 menyusul performa jeblok Yamaha serta defisit top speed di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya