Solopos.com, JAKARTA - Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, meninggal dunia pagi ini, Selasa (18/2/2020) akibat serangan jantung. Terlepas dari kabar duka ini, apa yang dialami Ashraf Sinclair harus menjadi pelajaran bagi siapa pun.
Serangan jantung mendadak memang bisa menimpa siapa saja, termasuk mereka yang masih di usia produktif. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di laman resminya, Senin (7/10/2019), menyebut serangan jantung merupakan kejadian akut yang sebagian besar disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Serangan Jantung, Ashraf Sinclair Suami BCL Meninggal
Kemenkes menyebut angka kematian akibat sakit jantung terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu hal yang turut menyumbang peningkatan sakit jantung adalah pola hidup yang tidak sehat.
Serangan jantung mendadak biasanya disebabkan karena penyakit jantung koroner, yaitu gangguan di mana pembuluh darah jantung tersumbat oleh plak.
Pernah Operasi Usus Buntu, Ini Catatan Penyakit Ashraf Sinclair
Dikutip dari Men's Health, ada 4 faktor risiko seseorang yang masih muda bisa terkena serangan jantung, berikut ulasannya;
Berat Badan
Pola makan yang semakin tidak terkontrol menjadi salah satu alasan anak muda bisa kena serangan jantung. Peneliti melihat bahwa sekarang ini banyak remaja yang gemuk dan sampai dewasa mereka tetap gemuk, bahkan semakin berat.
Kondisi ini yang membuat mereka lebih rentan terhadap serangan jantung. Jantung menjadi lebih sulit untuk bekerja dan ini yang menyebabkan terjadinya penyumbatan arteri dan akhirnya menggangu aliran darah ke jantung.
Bukan Serangan Jantung, Begini Kronologi Detik-Detik Terakhir Mantan Istri Sule
Merokok
Perokok aktif terbukti mengalami masalah kardiovaskular. Peneliti menerangkan bahwa hanya butuh satu batang rokok per hari untuk meningkatkan risiko pria terkena penyakit arteri koroner. Risiko ini berlaku juga pada pengguna vape.
Stres yang Meningkat
Di zaman seperti sekarang, stres menjadi lebih mudah datang dan kondisi semacam ini bisa terjadi setiap hari. Mereka yang berusia 22 hingga 39 tahun adalah kelompok paling rentan terserang stres dan kondisi ini memperparah peradangan pada arteri koroner. Kalau sudah begini, yang bakal terjadi adalah pembekuan darah.
Kena Serangan Jantung Saat Nyetir Mobil, Pejabat Dishub Wonogiri Meninggal
Secara tidak langsung, stres juga yang mempermudah seseorang untuk menjalankan hidup tidak sehat. Nah, dengan dorongan stres ini, seseorang akan lebih mudah terserang masalah kardiovaskular secara tidak langsung. Bahkan, risiko ini dua kali lipat lebih memungkinkan seseorang mengalami serangan jantung.
Mudah mengabaikan serangan jantung
Mereka yang berusia muda akan lebih mudah mengabaikan gejala serangan jantung. Mereka banyak yang menganggap masalah ini hanya dialami orang tua dan rasanya sulit menerpa anak muda. Kelalaian ini yang membuat seseorang malah jadi lebih mudah mengalami serangan jantung.