Solopos.com, NAY PYI TAW – Tunggal putri Indonesia, Bellaetrix Manuputty, berhasil meraih medali emas dari cabang bulu tangkis SEA Games 2013 Myanmar. Torehan Bella ini sekaligus menyudahi paceklik tunggal putri Indonesia, selama enam tahun terakhir.
Bellaetrix mendulang medali emas setelah pada laga final mengalahkan unggulan kedua asal Thailand, Busanan Ongbumrungpan, secara rubber game, 9-21, 21-13, 21-13, di Nay Pyi Taw, Sabtu (14/12/2013) sore WIB.
Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon
Kemenangan ini seakan menjadi revans Bella, yang sebelumnya sempat dikalahkan Busana dalam dua pertemuan terakhir.
“Jujur saja awalnya saya sempat merasa takut karena sebelumnya saya dua kali kalah dari Busanan. Selain itu, waktu dia melawan Aprilia (Yuswandari) di babak kedua, skornya jauh,” ucap pemain putri yang biasa disapa Bella ini, dilansir Badmintonindonesia.org, Sabtu.
“Sehabis game pertama dimana saya kalah telak, ci Chiu Sia (Liang Chiu Sia, Kepala Pelatih Tunggal Putri PBSI) bilang kalau apapun yang saya terapkan pasti kalah juga di lapangan. Jadi di game kedua saya diminta main lepas dan sesuka saya mau menerapkan pola seperti apa. Di saat ini saya malah merasa enjoy, tidak ada beban dan malah enak mainnya,” beber Bella.
Medali emas Bella ini melampaui target yang ditetapkan Persatuan Bulu tangkis Indonesia (PBSI) sebelumnya. Sektor tunggal putri sebelumnya tidak ditargetkan membawa pulang emas.
Maklum, selama enam tahun belakangan, tunggal putri Indonesia selalu gagal meraih emas. Kali terakhir Indonesia merebut emas dari tunggal putri adalah saat Maria Kirstin Yulianti tampil sebagai juara di SEA Games 2007 Thailand.
“Ini adalah kado Natal terindah untuk saya dan keluarga. Target pribadi saya memang medali emas, saya juga sudah mempersiapkan diri secara maksimal menuju ajang SEA Games 2013,” kata Bella.
Dengan hasil ini, Indonesia sementara memperoleh dua emas, satu perak dan satu perunggu, dari cabang bulu tangkis. Selain Bella, emas juga dipersembahkan ganda putra Angga Pratama/Rian Agung Saputro.