SOLOPOS.COM - Siswa kelas IV SDN 1 Wuryantoro Wonogiri yang berjumlah 30 orang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (17/1/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—SDN 1 Wuryantoro, Wonogiri, akhirnya kembali melaksanakan upacara bendera pada Senin (17/1/2022). Kepala SDN 1 Wuryantoro, Warinem, sebagai pembina upacara mengingatkan kepada siswanya untuk meninggalkan sementara gawai.

Kepala Sekolah (Kasek) Warinem mengatakan sudah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada Kamis (13/1/2022). Hal tersebut berani dilakukannya karena siswa dan guru di SDN 1 Wuryantoro sudah menerima vaksin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Semua siswa sudah divaksin. Pada 10 Januari 2022, siswa kelas I, II, dan V yang mendapat dosis vaksin. Tapi kalau kelas III, IV, dan VI, sudah mendapat dosis vaksin seminggu sebelumnya,” kata Warinem.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ini 10 Sekolah Pelaksana Uji Coba Tatap Muka Wonogiri Tahap I

Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, SDN 1 Wuryantoro menjadi perwakilan distrik Wuryantoro sebagai sekolah uji coba PTM pada tahap 1 dan 2. “Kami menjadi sekolah uji coba yang menggelar PTM. Sudah dilaksanakan tahap 1 dan 2, kami lolos tanpa kendala,” imbuh Warinem.

Setelah SDN 1 Wuryantoro memenuhi syarat untuk menggelar PTM 100 persen pada Kamis (13/1/2022), Warinem menggelar kegiatan senam bersama seluruh siswa pada keesokan harinya, Jumat (14/1/2022). Ia menambahkan kegiatan senam ditujukan agar siswa melupakan gawai mereka sebentar untuk bersenang-senang bersama teman-teman sebaya secara langsung.

Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan selama hampir dua tahun, menurut Warinem, menyebabkan beberapa ekses seperti soal etika dan sopan santun anak. “Saya lihat memang, terutama siswa kelas I, membutuhkan pendidikan budi pekerti yang tidak bisa diajarkan melalui gawainya,” imbuhnya.

Baca Juga: PTM 100 Persen di Wonogiri Diprediksi Dimulai Semester II

Upacara yang dilaksanakan kembali pada Senin (17/1/2022), menjadi momentum bagi Warinem untuk mengingatkan kepada seluruh anak didik sekaligus guru-guru di SDN 1 Wuryantoro membuka kembali pendidikan budi pekerti. Menurutnya, learning loss sudah terjadi pada anak didiknya.

Ia mencontohkan kondisi yang terjadi saat ini ketika siswa bertemu dengan gurunya tidak bertegur sapa. Hal itu menurutnya menunjukkan kurangnya sopan santun anak.

“Orang tua mayoritas siswa di sini kan pedagang, sedangkan selama ini biasanya mereka tinggal di rumah bersama kakek atau neneknya. Hal itu mengakibatkan kurangnya perhatian kepada anak, yang kemudian membuat learning loss terjadi,” lanjut Warinem.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya