SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemandu wisata (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Ilustrasi pemandu wisata

Harian Jogja.com, SLEMAN—Jumlah sumber daya manusia (SDM) berkompeten di bidang pariwisata yang masih minim mengakibatkan peningkatan jumlah kunjungan wisata berjalan lambat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir mengatakan seiring target pemerintah meningkatkan laju pertumbuhan jumlah wisatawan, sejumlah pelaku usaha sudah ikut berkontribusi. Baik dengan memberikan akomodasi pariwisata lebih memadai, objek wisata beragam maupun pelayanan lain.

Ekspedisi Mudik 2024

“Semua ini memerlukan SDM yang handal disemua bagian seperti guide, pelaku biro pariwisata, dan hotel. Kondisinya, saat ini kita kekurangan SDM yang profesional dan berkompetensi,” ujarnya, Selasa (16/7/2013).

Menurut dia, kondisi ini tidak hanya terjadi di Jogja, tetapi juga di Indonesia secara umum. Contoh riil yang dapat ditemukan ialah saat muncul hotel-hotel baru, SDM yang tersedia bukanlah orang baru. Sebab hotel-hotel tersebut biasanya merupakan SDM dari hotel-hotel yang sudah lebih berdiri lebih dulu.

Tazbir menilai Bupati dan Walikota saat berkampanye sudah menyadari pentingnya dunia pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Sayang, janji-janji tersebut tidak dibarengi dengan persiapan yang memadai sehingga belum dapat harapan yang ingin dicapai belum terealisasi.

Ia berharap institusi pendidikan di DIY, dapat melihat peluang ini. Tidak hanya dengan menggaet mahasiswa asal Jogja tetapi juga luar daerah. Dengan harapan saat pulang ke kampung halaman, mahasiswa tersebut dapat menggerakkan potensi pariwisata di daerah asal.

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Suhendroyono menuturkan, dalam dunia pariwisata, idealnya 10 orang dapat melayani 12 wisatawan. Namun secara riil saat ini Indonesia baru dapat menyediakan 10 orang untuk 30 wisatawan.

Ia berharap dengan peningkatan jumlah mahasiswa baru (maba) dalam dunia pariwisata, SDM berkompeten dapat terus dihasilkan dan setidaknya 10 orang dapat melayani 20 wisatawan.

Hingga Juli 2013 ini, pihaknya sudah menerima 731 maba. Diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah hingga September 2013 menjadi 750 maba.

Animo yang besar dari maba tersebut, lanjutnya, tidak lepas dari upaya kampus keliling daerah untuk mempromosikan peluang kerja di dunia pariwisata. Sekitar 8% maba merupakan warga asli Jogja sedang sisanya berasal dari luar provinsi dan luar Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya