SOLOPOS.COM - Siswa SDIT Al Furqoon Klaten membaca koran Solopos saat digelar Semarak Literasi bersama Solopos Media Group di Aula Masjid Raya Klaten, Jumat (15/7/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Amir, 9, bersama dua temannya Damar dan Faris, siswa kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Furqoon Klaten membuka satu per satu halaman koran Solopos, Jumat (15/7/2022). Ketiga sahabat itu terlihat asyik membaca sambil klesotan di aula Masjid Raya Klaten.

“Ini beritanya tentang pemain Arema. Singo Edan [julukan klub sepak bola Arema FC],” kata Amir sambil menunjukkan headline di halaman Arena Koran Solopos.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Celetukan Amir membuat Damar dan Faris penasaran. Mereka mendekati Amir dan sejenak berbincang tentang sepak bola sebelum kembali ke tempat klesotan semula.

Tak hanya ketiga sahabat kelas III SDIT Al Furqoon Klaten yang asyik membaca koran pagi itu. Ada ratusan siswa kelas I hingga kelas VI yang memenuhi aula Masjid Raya Klaten sambil membaca koran. Jumlah total siswa di SDIT Al Furqoon Klaten sebanyak 340 orang.

Pagi itu, ratusan siswa mengikuti kegiatan bertajuk Semarak Literasi Bersama Solopos Media Group. Kegiatan digelar SDIT Al Furqoon Klaten bersama tim Ayo Membaca Solopos Media Group. Rangkaian kegiatan diisi dengan berbagai penampilan mulai dari pantomim, tahfiz Alquran, mewarnai, dan penampilan lainnya.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Simak 5 Cara Membuat Anak Nyaman Masuk Sekolah

Kepala SDIT Al Furqoon Klaten, Agung Widodo, mengatakan kegiatan itu digelar untuk mengisi masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Kegiatan itu juga menjadi salah satu follow up dan persiapan proyek Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak. Sebagai informasi, SDIT Al Furqoon Klaten menjadi salah satu Sekolah Penggerak di Indonesia.

Selama ini, budaya literasi terus dikembangkan SDIT Al Furqoon Klaten. Di kelas-kelas, terdapat sudut baca yang diisi koleksi buku berbagai tema dari paguyuban orang tua. Siswa bisa memanfaatkan waktu-waktu sela seperti seusai merampungkan tugas untuk membaca buku di sudut baca.

Saban Jumat, ada waktu khusus selama 15 menit untuk membudayakan literasi. Siswa diajak membaca sekaligus berpidato di depan kelas secara bergiliran.

SDIT Al Furqoon Klaten juga mengembangkan perpustakaan digital. Bekerja sama dengan salah satu penerbit, ada aplikasi yang berisi aneka bahan bacaan yang bisa diakses siswa.

Baca Juga: Mengenal 3 Strategi Jitu SMPN 2 Prambanan Klaten Rekrut Murid Baru

Perpustakaan digital dikembangkan saat pandemi Covid-19. Saat itu pembelajaran secara tatap muka dibatasi hingga sempat dihentikan dan diganti secara online.

Agar kemampuan literasi siswa tak melemah gegara pandemi, perpustakaan digital tersebut dikembangkan.

“Ada ratusan koleksi di perpustakaan digital,” kata Agung.

Berbagai program itu dilakukan tak lain untuk terus memotivasi siswa membudayakan literasi. Budaya literasi salah satu hal penting dan bisa menjadi bekal bagi siswa. Salah satunya, agar para siswa tak terjebak hoaks.

Baca Juga: Festival Literasi Keberagaman Pertemukan 8 SMK/SMA di De Tjolomadoe

“Harapan kami anak-anak memiliki kemampuan literasi yang tinggi baru memiliki bekal yang cukup ketika berada di luar sekolah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya