SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah (freepik)

Solopos.com, SOLO — Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dwi Ariyatno, menyarankan orang tua atau wali murid tidak memaksakan menyekolahkan anak mereka di sekolah swasta favorit bila merasa keberatan dengan biaya masuk yang mahal.

Ia menyebut banyak sekolah dasar atau SD negeri di Kota Bengawan yang kualitasnya bagus dengan biaya lebih terjangkau. “Banyak SD negeri di Solo yang menjadi favorit masyarakat karena tak kalah dari sekolah swasta,” ujar Dwi Ariyatno kepada Solopos.com, Minggu (3/10/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dwi mengatakan hal tersebut menanggapi adanya orang tua siswa baru yang sambat biaya masuk SD swasta di Solo mahal, bahkan ada yang mencapai Rp21 juta. Ia menjelaskan Pemkot Solo secara rutin melakukan pembenahan dan peningkatan layanan pendidikan di sekolah-sekolah negeri. Seperti dengan persebaran sekolah yang merata dan mendekati permukiman-permukiman penduduk.

Baca Juga: 7 SD Swasta Ini Disebut Favorit di Kota Solo, Sekolahmu Masuk?

Ada juga program revitalisasi sarana dan prasarana (sarpras) sekolah setiap tahun serta peningkatan kompetensi guru. Tidak kalah dengan SD swasta di Solo yang dianggap masyarakat favorit dan biayanya mahal. “Termasuk pergantian yang pensiun, kami rekrut guru baik PNS maupun non-PNS sesuai kompetensi dibutuhkan,” urainya.

Dwi juga menjelaskan pengalaman dua tahun terakhir sebagian besar sekolah negeri di Solo mengalami kekurangan siswa. Maksudnya, kuota yang tersedia di sekolah-sekolah negeri di Kota Bengawan tidak terisi secara optimal.

Kondisi itu juga dialami beberapa SD negeri yang dinilai favorit oleh masyarakat. Dengan kondisi tersebut, menurut Dwi, masih tersedia kuota bagi anak-anak dari luar Solo. “Kuota atau slotnya masih ada sebenarnya di SD negeri,” katanya.

Baca Juga: Pasar Legi Solo Kelar Akhir Oktober, Ini Jumlah Los dan Kios per Blok

Hemat Pengeluaran Bulanan

Dengan bersekolah di sekolah negeri, Dwi menjelaskan orang tua siswa bisa menghemat pengeluaran bulanan. Sebab bersekolah di sekolah negeri tidak dipungut biaya alias gratis. Kalau pun ada pengeluaran itu hanya sumbangan.

“Bahasanya bukan gratis, tapi tidak ada pungutan. Tapi kalau orang tua memberikan sumbangan, itu dalam regulasinya dibolehkan. Tapi tidak boleh dipaksakan, karena sifat dari sumbangan ini kan suka rela dari penyumbang,” tuturnya.

Ihwal peluang masuk SD negeri bagi anak dari luar Solo, menurut Dwi tidak mendasarkan kuota masing-masing sekolah. “Ketentuannya tidak pakai kuota, tapi sisa dari daya tampung. Pengalaman dua tahun ada sisa tempat,” urainya.

Baca Juga: Soal Biaya Masuk SD Swasta, Kadisdik Solo: Nilainya Tergantung Pasar

Sementara itu, terkait tingginya biaya masuk SD swasta di Solo, menurut Dwi memang tidak ada aturan pembatasan komponen pembiayaan di sekolah. Sebab hal itu merupakan kebijakan internal dari lembaga pendidikan masing-masing.

Sebagaimana diinformasikan, salah satu orang tua siswa yang baru saja mendaftarkan anaknya di sekolah swasta wilayah Banjarsari, Solo, mengungkapkan biaya masuk yang cukup tinggi.

Untuk jalur istimewa, wali murid harus membayar biaya masuk senilai Rp14,9 juta. Sedangkan jika mendaftar melalui jalur reguler biaya masuknya mencapai Rp21 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya