SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi penyampai pidato kebangsaan terakhir dalam peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni di Gedung MPR. Dalam pidatonya, SBY membenarkan pernyataan Megawati bahwa bicara Pancasila tidak bisa dilepaskan dari sosok Soekarno.

“Saya setuju apa yang disampaikan Ibu Megawati, tidak mungkin bicara Pancasila tanpa bicara Bung Karno,” kata SBY disambut tepuk tangan 600-an hadirin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan SBY dalam pidato kebangsaan di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011).

Sebelum SBY, Presiden ke-3 RI BJ Habibie dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri sudah menyampaikan pidato. SBY mengapresiasi peran Bung Karno sebagai pejuang, pemikir, dan sebagai penggali nilai-nilai Pancasila.

“Rumusan-rumusan berubah dari masa ke masa, tapi substansi Pancasila tidak berubah yakni yang disampaikan Bung Karno dalam pidato di depan BPUPKI,” kata SBY disambut riuh tepuk tangan.

Sebelumnya, pidato Megawati banyak membicarakan tentang peran Bung Karno sebagai penggali Pancasila. Megawati mengatakan, Pancasila tidak bisa dilepaskan dari sosok proklamator Bung Karno.

“Bukan karena dia bapak saya, tapi sebagai penggali Pancasila proklamator bangsa,” kata Megawati disambut tawa.

Gagasan Pancasila yang menjadi dasar NKRI saat ini dicetuskan kali pertama oleh Bung Karno di depan rapat Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1 Juni 1945. Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya