SOLOPOS.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat konferensi pers di Cikeas, Rabu (2/11/2016). (Youtube)

SBY bereaksi dengan menyebut ada dugaan aktor politik di belakang aksi Antasari Azhar.

Solopos.com, SOLO — Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya menyampaikan reaksinya secara lisan dalam konferensi pers di rumah mantan Presiden, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. SBY kembali menuding hal ini adalah kampanye hitam kepada dirinya dan ada aktor politik di belakang aksi Antasari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjelasan SBY ini menegaskan kicauannya di Twitter Selasa sore yang menyebut pernyataan Antasari sebagai fitnah dan pembuuhan karakter terhadap dirinya dan Agus Harimurti Yudhoyono. Bahkan, dia menyebut sapa yang terjadi pada Agus mirip dengan yang dialaminya pada 2004 lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sama dengan Pilpres 2004 dulu, dalam minggu tenang, saya juga mendapatkan fitnah berupa buletin, dibikin, dicetak, dan diedarkan. Saya membaca di Jawa Timur yang isinya juga serangan dan pembunuhan karakter, fitnah. Tuhan menakdirkan apa yang dialami Agus Harimurti sama dengan saya di pilpres 2004,” katanya, Selasa (14/2/2017) malam, yang ditayangkan live di Kompas TV.

SBY mengklaim telah menerima informasi dari sahabatnya bahwa ada gerakan politik menggunakan Antasari Azhar untuk mendiskreditkan dirinya. Dia menyebut telah mendengar info itu dua bulan yang lalu. Dia pun menuding ada muatan politik dalam pemberian grasi oleh Presiden Jokowi untuk Antasari.

“Saya harus mengatakan nampaknya garasi dari Pak Joko Widodo ada muatan politiknya. Sepertinya ada misi untuk menyerang dan merusak nama saya, juga keluarga saya. Serangan ini diluncurkan dan dilancarkan satu hari sebelum pemungutan suara sebelum coblosan pilkada Jakarta.”

SBY beberapa kali mengulangi kata fitnah dan pembunuhan karakter itu terkait Pilkada Jakarta. Dari situ, dia melontarkan dugaan bahwa tuduhan itu direncanakan dan ada aktor politik di belakang Antasari. “Saya duga ini juga direncanakan, tidak muncul tiba-tiba oleh Antasari, ada aktor-aktor politik di belakangnya,” kata dia.

Menurutnya, tujuan dan sasarannya jelas, yaitu membuat agar namanya dan Agus rusak dan tercoreng. “Akhirnya yang diharapkan dalam Pilkada Jakarta yang pemungutan suaranya esok hari, Agus-Sylvi kalah.” Baca juga: Antasari Sebut SBY Utus Hary Tanoe Minta Aulia Pohan Tak Ditahan.

SBY merasa dalam minggu tenang tiba-tiba muncul serangan dari Antasari Azhar sehari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta. Bahkan, SBY menyebut Antasari sebagai mantan narapidana, bukan predikat lain yang kerap melekat ke Antasari.

“Saya terpaksa harus menyampaikan penjelasan ke pers untuk diteruskan ke saudara-saudara saya masyarakat Jakarta dan masyarakat Indonesia, karena tiba-tiba hari ini ada serangan black campaign yang disampaikan Sdr Antasari, mantan narapidana yang baru saja dapat grasi dari Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya