SOLOPOS.COM - Ilustrasi SBBI 2020.

Solopos.com, SOLO--Tak ada brand atau merek yang dikenal begitu saja. Butuh proses panjang agar sebuah merek terkenal dan menjadi pilihan konsumen, yaitu merawat brand.

Proses panjang branding ini tercipta dari strategi demi strategi yang digarap pemilik merek dalam merawat brand. Salah pilih strategi, bisa membuat brand tersingkir dari puncak pilihan konsumen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Brand Activist, Aries Adenata, mengatakan branding merupakan upaya membangun sebuah persepsi. Tugas pemilik brand adalah memastikan persepsi itu terbangun dengan baik sesuai dengan harapan dan impiannya. Ini tentunya berkaitan dengan filosofi dan landasan yang dibangun untuk membuat brand.

“Langkah untuk membangun dan merawat brand ada tiga, yakni fondasi, komunikasi, dan evaluasi. Owner harus paham dulu di fase apa. Ketika mereka tahu posisinya, maka ia bisa tahu strategi yang tepat untuk membangun brand,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (5/6/2020).

SBBI 2020: Buat Para Pemegang Merek? Ini Lho Maunya Konsumen

Pentingnya Membangun Fondasi

Founder Brandinsight.id ini menjelaskan pada tahap fondasi, owner harus tahu fondasinya sudah terbangun dengan baik atau belum. Apakah standar operasional prosedur (SOP) sudah jelas, struktur organisasi sudah baik atau belum, logo dan legalitasnya bagaimana, dan sebagainya.

Sedangkan pada tahap komunikasi, bagaimana pemegang merek mengomunikasikan brand kepada target market sesuai brand mereka. Pada level ini, banyak strategi yang bisa dilakukan dalam merawat brand. Antara lain terkait dengan ide kreatif, channel komunikasi yang tepat, sistem distribusi, bahasa yang tepat, serta harus sesuai dengan apa yang dibangun pada fondasi itu.

Jika kedua tahap itu rampung, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengevaluasi. Hal ini berkaitan dengan persepsi yang sudah ada di benak konsumen. Dia menambahkan branding merupakan upaya merebut tempat dalam ingatan konsumen. Maka, evaluasi tergantung dengan kondisi mereka. Dengan catatan, para pemegang merek harus tahu posisi mereka ada pada tahap apa dalam membangun brand tersebut.

Pasar Dinamis, SBBI Award Apresiasi Potential Brand

Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Retno Tanding Suryandari, mengatakan brand menjadi salah satu senjata perusahaan agar konsumen mengenal produknya. Ketika perusahaan memberikan merek sebuah produk kemudian mengelola dengan baik, ini bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Jika demikian, meski ada selisih harga, konsumen bersedia membayar produk bermerek tersebut dibandingkan dengan produk generik yang tidak bermerek.

Ketua Program Studi S2 Magister Manajemen UNS ini mencontohkan brand Coca Cola dibandingkan dengan aset fisiknya, masih tinggi nilai brand-nya. Nilai tambah brand tidak hanya sekarang, tapi juga dalam jangka waktu ke depan konsumen akan tetap membeli produk itu.

Pakar Komunkasi Pemasaran dari UNS Solo, Andre Rahmanto, mengatakan di tengah dinamika pasar saat ini, pengelola brand tak lagi bisa menggunakan cara-cara lama untuk merebut perhatian konsumen. Di era marketing 4.0, pemilik brand harus lebih kreatif dan inovatif mengelola brand mereka. Tanpa inovasi akan sulit brand mereka memenangi persaingan.

SBBI Di Mata Pemegang Merek: Tolok Ukur Produk Diterima Konsumen Soloraya

Merumuskan Strategi Perusahaan

Dia menyebut sangat penting untuk merumuskan strategi perusahaan guna merawat brand. Apalagi, di era saat ini, hanya brand yang mampu beradaptasi dengan baik, yang akhirnya berjaya. Di era digital, cara membangun persepsi sebuah brand bisa makin beragam.

Disinggung mengenai dinamika brand di Soloraya, Andre melihat sejauh ini pengaruh nasional cukup dominan terhadap pasar Soloraya. Padahal, setiap daerah punya karakteristik yang berbeda, termasuk Soloraya. Perbedaan ini seharusnya menjadi salah satu strategi perusahaan untuk menjaga brand.

Sementara itu, penghargaan Solo Best Brand and Innovation (SBBI) 2020 bisa menjadi salah satu masukan untuk merancang strategi pemasaran. Riset merek terbaik berdasarkan kategori masing-masing ini memberi panduan kepada pemilik merek bagaimana posisi brand mereka di tengah masyarakat Soloraya. Jika tahu posisi merek, lebih mudah merancang strategi yang tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya