SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Karanganyar dari PDIP, Endang Muryani. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kalangan anggota DPRD Kabupaten Karanganyar menyesalkan pidato Bupati Juliyatmono yang menganggap Covid-19 tidak ada. Pidato orang nomor satu di Karanganyar ini dinilai melukai hati para tenaga kesehatan (nakes).

Dalam pidatonya di sebuah acara hajatan, Bupati Juliyatmono mengajak warga tidak memedulikan Covid-19 dan menganggap Omicron tidak ada. Anggota DPRD Karanganyar dari PDIP, Endang Muryani, menyayangkan apa yang disampaikan Bupati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai kepala daerah seharusnya mengedukasi warga tentang protokol kesehatan, mencegah penularan, dan penanganan Covid-19. Bukan lantas mengajak warganya menganggap Corona tidak ada. Apalagi kasus positif Covid-19 terus merangkak naik. Bahkan kini angkanya telah menembus 1.000 lebih.

Baca Juga: Viral! Video Bupati Karanganyar Minta Warga Anggap Virus Corona Tak Ada

“Harusnya prihatin dengan angka terpapar yang terus mengalami peningkatan di Kabupaten Karanganyar. Kenaikannya tiap hari di atas 100 kasus, kemarin saja naik 171 kasus dan kematian tiga kasus,” kata Endang dijumpai Solopos.com, Kamis (17/2/2022).

Menurutnya, pernyataan Bupati tersebut membuat gaduh di masyarakat. Pernyataan itu juga sangat menyakiti hati para nakes yang hingga kini masih berjuang menangani pandemi Covid-19. Adapun, mengenai pernyataan Bupati yang menyarankan agar masyarakat tidak panik, Endang sangat setuju.

“Yang saya sesalkan adalah pernyataan Bupati yang meminta masyarakat abai dan menganggap Covid tidak ada. Bagi saya itu sikap yang kurang tepat,” katanya.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Respons Video Viral Ajak Warga Anggap Corona Tak Ada

Sikap sama disampaikan Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo, yang menyayangkan pidato bupati yang disebutnya tidak mendidik. Pidato tersebut juga membuat bingung masyarakat.

“Ini kan kasus di Karanganyar sudah lebih dari 1.000 per Rabu kemarin. Ini menjadi tanggung jawab Pemkab bersama-sama menekan kasusnya,” tutur politikus PKS ini.

Lonjakan kasus juga berakibat pada keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 yang nyaris penuh. Angka kematian akibat Covid-19 pun meningkat. Dalam dua hari terakhir angka kematian ada tiga kasus setiap harinya.

“Kondisi ini yang harus diatasi. Jangan sampai angka kematian tinggi,” katanya.

Baca Juga: Apa yang Salah dari Pidato Bupati Karanganyar soal Omicron yang Viral?

Rohadi meminta Pemkab Karanganyar meningkatkan tracing (penelusuran kontak erat), testing (melakukan tes swab) dan treatment (perawatan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya