SOLOPOS.COM - Kondisi Mbah Karinah, 90, saat dirawat RSUD dr. Moewardi Solo. (Istimewa)

Satwa liar Boyolali, warga lansia yang diserang monyet hingga kakinya nyaris putus batal diamputasi.

Solopos.com, BOYOLALI — Nenek-nenek berusia 90 tahun yang menjadi korban serangan monyet liar di Karanggede, Boyolali, hingga pergelangan kakinya nyaris putus batal menjalani operasi amputasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (18/7/2017), nenek-nenek bernama Mbah Karinah itu tak jadi menjalani operasi amputasi di pergelangan kakinya karena tim dokter RSUD dr. Moewardi Solo tak mengizinkan. “Saat ini, Mbah Karinah tinggal sendirian di rumahnya. Kami para sukarelawan sebenarnya sangat berharap ada yang mendampingi Mbah Karinah,” ujar salah satu sukarelawan Boyolali, Jack Juventini, kepada Solopos.com, Selasa. (Baca juga: Nenek-Nenek Korban Serangan Monyet Terancam Diamputasi)

Mbah Karinah diketahui tinggal sebatang kara di rumah gedeknya di Dukuh Gupal, Desa Warak, Karanggede. Jack mengatakan kondisi Mbah Karinah sebenarnya sangat tak layak hidup sendirian dengan kondisi tubuh lemah dan ada luka serius.

Dia sempat menawarkan pengobatan hingga biaya amputasi, namun hal itu tersandung masalah wewenang. “Kami sebenarnya hanya berniat membantu pengobatan Mbah Karinah, namun kami malah diminta bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” kata Jack.

Jack bersama para sukarelawan sempat meminta Pemkab merawat Mbah Karinah di rumah sakit karena ia nenek sebatang kara. Namun, atas sejumlah alasan, permintaan itu tak dikabulkan. Alhasil, Mbah Karinah kini hidup sendirian di rumahnya dengan luka di pergelangan kakinya.

“Kami berharap meski Mbah Karinah di rumah sendirian tolong jangan ditelantarkan. Kasihan sekali,” ujarnya.

Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang Dinas Sosial Boyolali, Dadut Setyadi, mengatakan Mbah Karinah sudah ditangani Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Dadut yakin kondisi Mbah Karinah akan membaik dalam penanganan TKSK.

“Dulu ada rencana mau diamputasi kakinya, tapi dicegah tim dokter. Akhirnya Mbah Karinah menjalani rawat jalan di rumah,” terangnya.

Berdasarkan catatan Solopos.com, Mbah Karinah sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo selama hampir sebulan. Luka Mbah Karinah tergolong serius lantaran tulang pergelangan kakinya nyaris putus akibat dikerati monyet liar dengan gigi-gigi taringnya yang panjang.

Selama masa pengobatan, biaya operasional ditanggung para dermawan dan aktivis sosial kemanusiaan di Boyolali. Luka yang dialami Mbah Karinah sempat memburuk dan mengalami pembusukan sehingga muncul rencana amputasi untuk menghentikan penyebaran pembusukan ke bagian tubuh lainnya.

Sukarelawan lantas meminta keputusan pemerintah desa setempat karena Mbah Karinah adalah nenek sebatang kara. Insiden penyerangan monyet liar ke Mbah Karinah terjadi Jumat (2/6/2017) lalu. Insiden ini adalah hanya berselang 15 hari setelah monyet liar menyerang Mbah Ruminem, 70, warga Desa Dologan, Karanggede.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya